Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Benarkah Iwan Bule Berdamai dengan Coronavirus dan Kartel Sepakbola?

Diperbarui: 3 Juni 2020   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketum PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule tengah memimpin rapat virtual (Foto PSSI.org) 

Memang seharusnya PSSI tetap jalan terus menyelesaikan semua program yang sudah dicanangkan. Dukungan penuh dari Pemerintah Presiden Jokowi adalah jaminan bagi Kepengurusan Iwan Bule saat ini. Tidak perlu ragu untuk bekerja di tengah pandemi corona dan tidak perlu ragu untuk melawan kartel sepakola. 

Mochamad Iriawan yang akrab dengan panggilan Iwan Bule adalah nakhoda PSSI untuk periode 2019 - 2023. Terpilih secara mutlak dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Sabtu 2 November 2019 yang lalu di Hotel Shangrila, Jakarta.

Mochamad Iriawan berhasil meraih 82 suara dari total 85 voters yang memilih, 3 voters abstain dan satu voter mengundurkan diri. Saat itu Iwan Bule berhasil mengalahkan dua kandidat lainnya, Arif Putra Wicaksono dan Rahim Soekasah.

Sebelumnya ada tujuh calon lainnya yang sudah menyatakan mundur sebelum pemilihan dimulai. Yaitu Bernard Limbong, Aven Hinelo, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas.

Fakta di atas menimbulkan kesan bahwa KLB saat itu tidak sepenuhnya berjalan mulus. Tercium adanya aroma yang kurang kondusif, saat beredar kabar tidak sedap bahwa nama Ketum dan jajaran exco sudah disiapkan sehingga pemilihan hanya formalitas. 

Begitu pula fakta lainnya yaitu pada saat KLB tersebut ada kejadian yang menjadi perhatian media ketika salah satu calon Ketum yang mundur, Vijaya Fitriyasa ingin minta maaf namun ditolak Iwan Bule. 

Kenapa Vijaya minta maaf? Karena dia sempat hadir di acara talk show Mata Najwa sebelum KLB dan menyampaikan pernyataan yang dinilai menyindir Iwan Bule. 

Saat itu di acara Mata Najwa sebelum kongres tersebut, Vijaya memberikan pernyataan bahwa seharusnya sebagai penegak hukum, Iwan Bule itu berani melawan mafia dan kartel bola, bukannya bernegosiasi. 

Sampai saat ini fakta tersebut sudah menjadi "perbincangan dalam diam". Hal ini semakin menimbulkan kesan tentang berdamai dengan kartel sepakbola itu seperti nyata.   

Dari hasil KLB yang telah memilih Ketua Umum, 2 orang Waketum dan 12 orang exco, diantara nama nama yang ada masih terdapat nama nama lama dari kepengurusan sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline