Lihat ke Halaman Asli

Kisah Mang Oon Menjemput Jodohnya di Hokben

Diperbarui: 20 Juni 2016   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengawal pujaan hati menuju Hokben

Hati Mang Oon semakin berdebar menunggu detik buka puasa. 

Memangnya Mang Oon mau ngapain sih? bukber?.

 Atuh bukber aja pake deg-degan, biasa aja keles....

Eh pemirsa, 

Ke Pasar Malam Naik Komidi Puter

Ini Bukan Sembarang Bukber

Buka bersama kali ini begitu istimewa bagi Mang Oon, karena hari ini pertama kalinya, Orin, sang pujaan hati mau diajak makan bersama. Sudah berbulan-bulan dia mengajaknya, namun selalu ditolak. 

"Maaf, masih praktikum. Sori mas, ada rapat himpunan. Loh, minggu depan ada baksos di masjid Salman. Kapan-kapan aja ya?" begitu selalu jawaban Orin ketika diajak makan bersama, sebelum bulan puasa. 

Sebenarnya mang Oon rada curiga juga. Ini beneran sibuk ataukah Orin menolakku secara halus? begitu suara bisikan hatinya.

Namun, bukan Mang Oon namanya kalau mudah menyerah.

 Walaupun hanya berbekal kartel gesek (kartu telepon) di telepon umum, dia rajin mengirimkan kabar dan mengajak Orin untuk kopdar. Dia sabar banget ketika pulsa kartelnya harus menipis karena Orin lama sekali datangnya ketika di telepon. Jaman tahun 1997-an belum ngehits itu namanya hape. Kalaupun ada ya, mahalnya minta ampun. Mang Oon menelepon dari telepon umum ke telepon rumahnya ibu kos dari Orin. Karena nelpon ke rumah  ibu kos, ya konsekuensinya tidak bisa langsung nyambung. Biarpun sudah terdengar suara mbok Nah berteriak memanggil, "mbak Oriin, telepooon!". Tetep aja kudu sabar nunggu telepon diangkat lagi sampai beberapa menit. Karena ruangan kos Orin ada di lantai atas. Belum kalau Orin lagi mandi, alamat wassalam deh kartel habis hanya untuk nunggu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline