Hampir 6 bulan sudah kondisi jalan yang saat ini menghubungkan tiga desa satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau ini belum juga ada perbaikan ataupun tanggapan dari pemerintah untuk peningkatan jalan tersebut, dengan kondisi jalan yang sangat rusak tersebut membuat warga atau masyarakat yang tinggal tersebut mulai kecewa dengan pemerintah yang sampai saat ini belum ada juga tanggapan untuk melakukan perbaikan jalan tersebut.Konflik jalan ini bermula ketika masyarakat menolak agar mobil perusahaan yang mengakut kayu akasia untuk lewat dijalan tersbut karena hampir 20 tahun perusahaan tersebut lewat dijalan itu tetapi tidak ada juga untuk melakukan peningkatan kondisi jalan yang saat ini hanya jalan poros berbatu dan berpasir. masyarakat tidak terimah karena perusahaan mengklaim jalan tersebut di buat dan dibangun oleh perusahaan yang sudah beroprasi selama 20 tahun.
Dari sumber yang ada tokoh masyarakat terbut menyampaikan bahwa jalan tersebut bukanlah jalan perusahaan dan tidak juga di bangun oleh perusahaan melikan jalan tersebut sudah jauh ada sebelum perusahaan itu berdiri.
Kondisi jalan saat ini dalam keadaan berdebu apa lagi pada saat musim kemarau dan juga sangat licin pada saat hujan, kondisi ini sangat berdampak buruk bagi kesehatan masyrakat setempat ditambah lagi banyaknya anak sekolah yang pulang pergi setiap hari untuk melakukan aktifitas belajar mengajar. ditambah lagi dengan lobang-lobang yang ada dijalan tersebut sangat membahayakan bagi pengendara bermotor.
Jalan yang melintas sepanjang 13 Km ini dengan pemungkiman yang padat penduduk yang juga melintas di 3 desa dan 1 kelurahan yakni Desa Kesuma, Desa Betung, Desa Batang Kulim, dan Kelurahan Sorek Satu tentu sangat disesali sekali kenapa pembangunan jalan tersebut tidak adanya tanggapan dari pemerintah dan juga pihak terkait untuk melakukan peningkatan jalan mengingat kondisi yang saat ini semakin parah.
Tentu dalam hal ini masyarak perlu kejelasan akan peningkatan jalan tersebut karena kondisi yang saat ini sangat tidak menungkinkan untuk melakukan aktifitas sehari-hari karena debu yang setiap hari berterbangaan didepan rumah warga hingga menganggu jarak pandang terutama bag kendaraan bermotor hal ini disebabkan tidak danya lagi penyiram yang dilakukan pada jalan tersebut.