Lihat ke Halaman Asli

hendra setiawan

TERVERIFIKASI

Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Mereproduksi Hoaks Berbasis Agama, Sampai Kapan Dibiarkan?

Diperbarui: 27 November 2021   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fakta vs Hoaks dalam Berita (sumber: intipseleb.com)

 Disclaimer:

Tulisan ini dibuat bukan dengan tujuan mencemarkan nama baik, tetapi sebagai sarana pembelajaran agar lebih bijak dalam bermedia.

Sebenarnya saya menjauhi penulisan tema-tema yang agak sensitif begini. Kalau tidak politik, ya agama. Kecuali itu hal-hal bersifat umum, tidak menjustifikasi dan bersifat apologi (meluruskan maksud yang tidak tepat dari yang sebenarnya).

Kalau sudah masuk ranah begini, meskipun tulisan sudah matang, siap ditayangkan, terkadang juga masih maju mundur. Maklumlah, zaman sekarang banyak ‘tuyul’ tukang report, hehe...

Agama, Tema Hoaks Terlaris 

 Kalau berjualan yang laris manis sih, oke-oke saja. Tetapi kalau berjualan dengan berbungkus “agama/keyakinan” biar laris, itu tak lagi manis. Malah, ini menjadi sumber penyakit yang kudu diberantas habis.

Tangkapan layar berita (dok. pribadi)

Berhubung ada situs yang ketika tulisan ini dibuat masih dalam kisaran 20 jam lalu menurunkan artikelnya, jadi tema ini sekiranya belum bisa dikatakan basi. Walaupun dalam jajaran teratas kolom pencarian mesin Google menunjukkan tema ini sudah diangkat sejak 2 hari lalu.

Tangkapan layar berita (dok. pribadi)

Kalau membandingkan kedua judul berita di atas, sebenarnya isinya sama. Barangkali... mungkin redaksinya mendapatkan banyak ‘surat cinta’ dari pembaca, sampai akhirnya judulnya di-drop; diturunkan dan menjadi judul yang baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline