Lihat ke Halaman Asli

Belajar Sambil Bermain

Diperbarui: 29 Juni 2019   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: hedy.me

Tulisan Feb 2013 di Kompasiana. (Namun berganti fitur web, artikel ini hilang).

Dunia anak adalah dunia bermain sambil belajar. Suatu ungkapan yang hampir pasti diketahui oleh para orang tua yang memiliki anak-anak balita, TK, SD kelas 1-3. 

Begitu menariknya dunia anak-anak ini sebagai awal pembentukan karakter mereka, dimana anak hendaknya diajak untuk memulai mengenal sebuah "pengetahuan" melalui kegiatan bermain. 

Tapi sayangnya, walaupun kita mengetahui hal ini, masih juga kadang terjadi "pemaksaan" belajar untuk anak usia tersebut, les kesana kemari (anak kecil sudah les?). 

Hal ini bisa berdampak si anak menjadi cepat jenuh dan mogok di waktu besarnya, atau justru si anak menjadi lebih terpacu untuk mendalami semua hal. Menurut saya, misterinya adalah sejauh mana kita mengarahkan anak dan anak mendapat "talentanya".

Di samping itu, banyak pula ungkapan "Belajar Sambil Bermain" berlaku bagi kita semua, mulai pelajar SD, SMP, SMA. Tetapi, bagaimana belajarnya? Jangan-jangan malah jadinya main-main, materi tidak habis, anak tidak menghargai pelajaran dan lain sebagainya.

Sebagai pendidik / guru, kita bisa kurang menyadari kalau belajar sambil bermain adalah sebuah metode pembelajaran walupun jelas ada di salah satu teori metode pembelajaran yang diketahui para guru profesional.

Kalau kita mencari dengan kata kunci belajar sambil bermain, begitu banyak resources yang akan kita dapatkan, begitu banyak tips dan jenis permainan yang dapat kita lakukan di kelas, apalagi matematika. Banyak teka teki, bujur sangkar ajaib, tangram, sudoku dan banyak lagi, yang dengan mudah dapat kita unduh dari internet.

Permasalahannya adalah guru sering terjebak dengan segala rutinitas dan tuntutan untuk membuat siswa dapat nilai bagus saat tes / ujian saja.

Perbincangan dengan beberapa rekan yang saya alami dan termasuk yang pernah saya alami sendiri adalah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline