Saya mengenal Blackpink di akhir 2018, 2 tahun setelah mereka debut. Saat itu, anak kedua saya, laki-laki, berumur enam tahun, menyatakan kalau dia mengagumi girlband yang saat itu mengeluarkan single DuDuDu. Dia kagum karena music video mereka sangat keren dengan gerak tari yang menakjubkan. Saat itu, saya dan bapaknya, tersenyum-senyum sendiri, kami bahkan tidak pernah memperhatikan perkembangan K Pop, apalagi mengenalkannya ke anak-anak.
Tapi, saat melihat video mereka pertama kali, saya langsung takjub. Empat gadis menari dengan enerjik, dengan konsep klip yang penuh warna, dengan totalitas yang mumpuni, dan musiknya yang menghentak-hentak bersemangat cukup menarik perhatian saya, saat itu. Saya membaca "empoworing girl" dalam versi yang lebih ceria dan berwarna.
Perkenalan yang cukup berkesan itu, menjadi pengantar saya, tepatnya seluruh keluarga menjadi BLINK, (sebutan penggemar untuk Blackpink) di pertengahan tahun lalu, saat seluruh kegiatan dipusatkan di rumah. Kalau tidak salah, saat mereka baru saja mengeluarkan single How You Like That.
Kejenuhan-kejenuhan, kesepian, kegabutan kami tahun lalu sangat terbantu oleh Blackpink. Mereka menjadi hiburan, perbincangan, dan sesuatu yang kami tunggui di ruang keluarga. Yah, kami menonton mereka dan menikmatinya bersama. Bahkan suami saya yang tidak pernah sekalipun bergeming jika saya tawari menonton drama Korea secara sadar menyatakan dirinya sebagai Blink.
Blackpink yang berumur 4 tahun, 2019 lalu dalam kacamata kami yang baru mengenalnya seumur jagung begitu berbinar hingga membuat kami terpukau. Perjalanan mereka yang tidak mudah mencapai titik hari ini yang tidak kami lewatkan melalui tayangan official maupun abal-abal, membuat kami setidaknya mempercayai bahwa Blackpink akan terus bersinar hingga akhir tahun ini.
Tur Dunia mereka yang sukses sepanjang 2018 menjadi catatan baru dalam industri perK- Pop-an. Kolaborasinya dengan nama-nama musisi sekelas Lady Gaga, Dua Lipa, dan terakhir Selena Gomez juga bisa jadi jembatan yang memudahkan mereka untuk terus melaju. Keempat member yang memiliki persona berbeda, dan direncanakan akan mengeluarkan project solonya tahun ini, menjadi salah satu project yang ditunggu-tunggu Blink sejagad raya.
Kepiawaian mereka membaca pasar, menyuguhkan karya, dan meramu cerita, dengan totalitas telah menyentuh hati penggemarnya. Apalagi setelah film dokumenter tentang perjalanan karir mereka release di tengah pandemic. Film yang berulang kali kami nonton, sekali lagi bersama keluarga. Lalu dengan sok serious membahas bagaimana Korea memperlakukan industri kreatif mereka.
Cerita pengalaman belajar dan bekerja dari rumah kami yang berjalan penuh tantangan namun tetap menyenangkan tahun lalu, tidak mungkin kami ceritakan tanpa menyebut BlackPink. Karenanya, wajar saja jika menurut saya, Black Pink akan semakin bersinar tahun ini, hal tersebut serupa menyisipkan harapan. Agar kami tetap menikmati sensasi menunggu karya-karya mereka release.
Selain Black Pink, menurut saya beberapa nama artist Korea tetap akan populer tahun ini. Korean wave saya kira, belum surut. Gelombangnya justru semakin membesar dan memperlihatkan sisi Korea yang cerdas dan bersungguh sungguh dalam merawat industri kreatif yang mereka gunakan sebagai corong utama dalam membentuk opini dunia tentang Korea, yang patut diakui keberhasilannya. Bahkan di masa pandemic sekalipun.
Dan Black Pink menurut saya akan bersinar mencapai langit tahun ini, seperti yang mereka sematkan dalam judul Film Dokumenter "Light Up The Sky".