Lihat ke Halaman Asli

Harley Tumbel

Social media and content enthusiast

Alasan Mengapa Adanya Lomba-Lomba Selalu Ada di Perayaan HUT RI dan Filosofinya

Diperbarui: 25 Agustus 2022   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: ww.setneg.go.id

17 Agustus tahun 1945 merupakan sejarah yang sangat berarti bagi bangsa indonesia. Karena hari tersebut merupakan hari dimana kita terlepas dari masa penjajahan belanda, dan menyatakan kemerdekaan indonesia lewat suatu teks yang disebut proklamasi, dan dibaca oleh tokoh pahlawan indonesia yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia, yaitu Soekarno. 

Lantas setelah kejadian tersebut di zaman modern ini termasuk saya yang hidup sebagai generasi millenial, menjadi penasaran mengapa "Lomba" dijadikan sebuah semacam tradisi yang selalu ada di setiap perayaan HUT RI dari tahun ke tahun.

Dilansir dari Travel.Kompas.com pada artikel tahun 2016 yang lalu, menurut JJ Rizal yang merupakan seorang sejarawan  memberikan pernyataan mengenai perayaan lomba di tanggal 17 Agustus.

"Tanggal 17 Agustus itu hari istimewa, jadi negara dan masyarakat dengan inisiatif sendiri merayakannya"

Menanggapi pernyataan tersebut bisa dilihat bahwa hari itu adalah hari yang berharga bagi masyarakat indonesia, maka masyarakat tersebut melakukan aktivitas yang sifatnya merayakan dengan tujuan untuk bersenang-bersenang selagi mengenang perjuangan yang dirasakan lewat lomba yang diadakan. 

Pada awalnya lomba 17 agustus baru muncul di tahun 1950an, dan umumnya lomba yang sering kita ketahui setiap saat dan biasanya selalu ada di lomba Perayaan HUT RI terdapat lomba panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, dan tarik tambang

Namun tidak disangka ternyata setiap lomba tersebut terdapat makna sejarah yang cukup dalam ceritanya. Berikut adalah penjelasan yang saya pahami dari pernyataan JJ Rizal di artikel Kompas.com tahun 2016 yang lalu.

Sumber: iStock

1. Lomba Panjat Pinang

Lomba ini pada awalnya digunakan untuk perayaan penting orang belanda di indonesia, khususnya untuk para pribumi yang berlomba untuk mendapatkan hadiah yang digantung  di atas pohon pinang dan dijadikan bahan tertawaan bagi kaum kolonial belanda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline