Lihat ke Halaman Asli

Haris Fauzi

Pembelajar

KH Baidhowi Syamsuri Brabo, Pakar Hadis Asal Jawa Tengah.

Diperbarui: 9 September 2018   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KH Ahmad Baedhowi Syamsuri sedang memimpin doa. Paling kanan adalah bapak dari penulis Ahmad Muthohar.

"Hadits ini diriwayatkan oleh Haris Fauzi dari Google dari Imam Bukhori, bahwa Rasulullah bersabda: ...

Hadits ini diriwayatkan oleh Haris Fauzi dari Google dari Imam Muslim, bahwa Rasulullah bersabda: ...

Ilmu ini saya dapatkan dari mulazamah dan belajar langsung dari guru saya Simbah Google"

Mungkin para pembaca yang budiman akan tertawa ngakak membaca nama saya masuk dalam deretan sanad sebuah hadits, atau mendapati bahwa ternyata saya hanya bermulazamah dengan Syeikh Google.

Sanad, Emang Penting?

Sanad, oleh para Ulama' dimaknai sebagai jalan menuju tujuan, anak tangga menuju pendakian. Maka lucu jika tiba-tiba nama saya  yang hidup di abad 21 muncul dalam periwayatan, bersanding langsung dengan Imam Bukhari [Lahir 196 H/810 M - Wafat 256 H/870 M]. Secara umum, sanad bisa terbagi dalam 2 kategori; Sanad dalam periwayatan hadits dan sanad dalam keilmuan. 

Sanad dalam periwayatan sangatlah penting dalam sejarah kodifikasi hadits. Karena kita tahu bahwa syarat pertama dari hadits shahih adalah bersambungnya sanad. Sebagaiamana sanad dalam keilmuan, bagi sebagian golongan mungkin akan mengatakan, "Buat apa sih sanad, toh kitab semua sudah ada. Tinggal baca. Kita bisa belajar dari siapapun dan apapun". Tetapi bagi sebagian lainnya, sanad adalah syarat sah sebelum mulainya belajar.

Kalo saya ibaratkan, sanad itu ibarat ijazah dari sebuah sekolah, bisa penting bisa tidak.Penting jika memang disyaratkan harus ada ijazah, semisal harus ada ijazah SMA jika ingin masuk Perguruan Tinggi. Namun ijazah saja tak ada gunanya jika tanpa keahlian, semisal seorang yang mendapat ijazah sekolah memasak. 

Jika dengan hanya modal ijazah saja tanpa keahlian memasak, Restoran mana yang mau menerimanya bekerja?Sanad keilmuan sebenarnya ada untuk mengetahui dari siapakah ilmu itu didapat. Dalam dunia akademi modern pun, keberadaan sanad sangatlah penting. Sanad itu berupa footnote darimanakah pernyataan itu diambil. Skripsi, tesis, dan disertasi sebagai representasi karya ilmiah tentu tak akan diterima jika tanpa disertai sanad yang jelas, di buku apakah tulisan itu diambil.

Sanad Shahih Muslim

Al Faqir kepada rahmat Allah subhanahu wa ta'ala, Ahmad Baidlowi bin Syamsuri Dahlan, pengasuh Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo Tanggungharjo Purwodadi Grobogan Jawa Tengah Indonesia berkata:"Telah mendengarkan dariku kitab Shahih Muslim dari awal sampai akhir kitab saudara Ahmad Muthohar bin Basyar. Pada hari senin, 21 Rajab 1417 H bertepatan dengan 2 Desember 1996 M.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline