Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Seksual, Tabu atau Perlu?

Diperbarui: 25 Desember 2018   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kejahatan seksual kian menghantui anak-anak. Masihkan kita menganggap pendidikan seksual menjadi hal yang tabu? Atau justru merasa pendidikan seksual adalah hal yang perlu?

Siang itu Jerry dan teman-temannya berlatih peran untuk pertunjukan sekolah. Saat Jerry sedang berhadapan dengan Xiao Xi, temannya jahil mendorongnya. Tanpa sengaja bibirnya bersentuhan dengan Xiao Xi. Mereka berciuman.

Tak sampai disitu, sifat jahil teman-temannya kian berlanjut. Saat mereka tertidur, kawannya sengaja membuat Jerry dan Xiao Xi tidur bersebelahan dan bergandengan tangan. Keesokan hari, kawan-kawannya memberikan selamat pada mereka. Sebab menurut temannya apa yang telah mereka lakukan (berciuman dan tidur bersebelahan) berhasil menghasilkan bayi.

Kesimpulan ini mereka dapatkan dari salah satu film di televisi. Di situ ditayangkan, perempuan dan laki-laki berciuman lalu tidur bersebelahan, kemudian perut perempuan tersebut membesar. Hamil.

Untuk memastikan kebenaran kehamilan Xiao Xi, Jerry menanyakan bagaimana bayi berasal kepada orang di sekelilingnya. Neneknya menjawab dari kari laksa, pembantunya menjawab dari tong sampah, ibunya menjawab nanti kau akan tahu setelah dewasa, dan gurunya menjawab karena 'cacing' Ayah bertemu dengan 'telur' ibu dan jadilah bayi.

Di antara jawaban tersebut hanya jawaban gurunya yang membuat Jerry sedikit paham, namun jawaban itu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru yang tidak bisa dijawab sang guru. Hingga akhirnya Jeery menyimpulkan Xiao Xi hamil.

Xiao Xi tak ingin hamil. Setelah mendengar percakapan dua orang ibu mengenai nanas yang dapat membuat keguguran, Jerry memaksa Xiao Xi memakan nanas.

Cuplikan di atas adalah salah satu penggalan film I'm Not Stupid Too mengenai pendidikan seksual yang masih dianggap tabu untuk diterima anak. Tanpa kita sadari dampaknya sungguh berbahaya. Bayangkan, seorang anak menjadi sakit perut karena terlalu banyak memakan nanas dengan pengetahuan yang salah.

Ini hanya contoh kecil, dari minimnya pengetahuan seksual pada anak. Jika mau dampak yang lebih besar mari lihat media massa di mana anak menjadi korban kejahatan seksual. Tak hanya datang dari orang tak dikenal, keluarga juga berpotensi menjadi pelaku kejahatan seksual

Libby Sinlaeloe, Kepala Rumah Perempuan Kota Kupang mengatakan sebanyak 148 anak perempuan mengalami kekerasan seksual di Kota Kupang pada 2013-2015. Pelakunya paling banyak berasal dari keluarga dekat korban yakni orang tua kandung, orang tua tiri, kakak, tetangga, dan pacar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline