Lihat ke Halaman Asli

Hamdali Anton

TERVERIFIKASI

English Teacher

Full English, Efektifkah?

Diperbarui: 7 Februari 2023   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi(BiljaST via pixabay.com)

Ada banyak pertimbangan dalam proses belajar mengajar, terutama yang menyangkut strategi mengajar. Bagaimana mencapai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah pemikiran di dalam pendidikan secara berkelanjutan.

Begitu juga dalam pendidikan bahasa Inggris di sekolah-sekolah. Strategi dan metode sudah sangat berlimpah di era ini. Setiap guru bahasa Inggris berupaya semaksimal mungkin untuk mengajarkan mata pelajaran bahasa Inggris kepada peserta didik dengan cara yang menyenangkan.

Saya terkadang ingin tahu bagaimana para guru bahasa Inggris mengajar di kelas-kelas dimana murid-murid les saya bersekolah.

Sebut saja Michael, salah seorang murid les, yang menimba ilmu di sebuah SMP di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Dia mengeluh perihal guru bahasa Inggris di sekolahnya, Dani (bukan nama sebenarnya).

"Pak Dani full english waktu mengajar. Kami semua gak paham apa maksudnya," keluh kesah Michael.

Sebenarnya saya kurang setuju dengan pernyataan Michael yang berbunyi "Kami semua...", karena pasti ada saja satu, dua, atau beberapa peserta didik di kelas Michael yang mengerti perkataan-perkataan dalam bahasa Inggris yang dilontarkan Dani.

Namun kalau menimbang dari kondisi peserta didik, kelemahan kebanyakan dari mereka dalam bahasa Inggris adalah:

1. Tidak terbiasa berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari

Ini adalah satu hal yang menjadi persoalan mendasar dalam berbahasa, apa pun bahasa yang ingin kita pelajari. Bagaimana bisa berbahasa Inggris dengan baik dan lancar jika menggunakannya hanya 2 (dua) kali dalam seminggu dengan durasi waktu sekitar satu jam 30 menit dalam satu pertemuan yang berarti total waktu tiga jam dalam satu minggu?

Idealnya, semakin sering berbahasa Inggris, semakin lancar dan fasih keterampilan berbahasa Inggris. Jadi, alangkah baiknya kalau melatih otot bahasa setiap hari, setiap saat, tidak terpaku pada jam mata pelajaran bahasa Inggris semata. 

Sayangnya, bahasa Inggris masih sangat jauh dari keseharian. Masih terbilang wajar kalau kebiasaan berbahasa Inggris tidak tertanam dalam keluarga. Menjadi tidak wajar kalau di lembaga pendidikan formal semisal sekolah dan perguruan tinggi, kemampuan berbahasa Inggris sangat jauh dari kategori "baik".

Lingkungan pun juga tidak mendukung, Stigma buruk "Cinta Produk Luar" sampai arogan ditempelkan pada siapa saja yang berupaya mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline