Lihat ke Halaman Asli

Hajar Nuris Sofa

Menulis dalam Imajinasi

[Cinta] Negeri Sejuta Cinta

Diperbarui: 14 Maret 2020   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Suara ayam berkokok memekakan telinga siapapun yang pulas akan tidurnya. Rara beranjak dari kasurnya, melakukan ritual pagi seperti biasa. 

Ini hari pertamanya bekerja setelah seminggu yang lalu dinyatakan lulus dengan hasil cumlaude. 

"Rara siap untuk hari ini!" sambil bercermin Rara tampak percaya diri menghadapi pengalaman awalnya bekerja.

Dia teringat nasehat ibunya sebelum ia mengangkat kaki dari rumah masa kecilnya.

"hati-hati ya nak, jaga diri baik-baik. Disana pasti beda kayak disini. Ibu kemarin banyak berita banyak kasus kekerasan disana. Terus kemarin dapet cerita dari tetangga katanya anaknya juga kerja didaerah sana, tapi pulang karena ga betah sama orang-orangnya yang disana. Ibu khawatir sama kamu nak" Rara hanya bisa mendengar kekhawatiran seorang ibu yang akan melepas anak semata wayangnya.

"semoga cerita ibu tentang tempat ini ga semenakutkan itu. Ayo ra semangat" 

Rara mulai melangkahkan kakinya keluar menyambut dunia barunya. Disepanjang jalan ia tak henti membalas ucapan selamat pagi dari mulai tetangga tempat tinggalnya hingga para pejalan kaki yang ia lewati. Diujung jalan bahkan Rara bertemu dengan wanita sebayanya yang memberikan sarapan untuk dirinya.

"Selamat datang Rara, semoga betah ya disini" begitu sapaan awal saat Rara masuk di tempat kerjanya. 

"ternyata yang ibu bilang salah, disini banyak cinta untuk Rara"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline