Lihat ke Halaman Asli

Indahnya Mencinta...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Puisi dan lagu untuk mengingatkan indahnya cinta, tinggalkan segala kepenatan dan kembali dalam senyuman pada si terkasih)

Man and his woman

I.

Biar kulihat senyummu, biar kutatap mata indahmu

Karena hari ini hari bahagia, karena hari ini hari terindah

Saat kau jadi milikku

Ijinkan kupegang jemarimu

Ijinkan kurasakan pelukanmu

Kuatnya tanganmu, aman bersamamu

Bisakah waktu berhenti, dan bersama dalam keabadian

Karena kau mempesona, karena kau yang memiliki hatiku

Saat kau jadi milikku

Ya biarlah waktu berhenti

Matahari di tempatnya dan bulan dengan malu-malu

Karena seperti itu pula aku akan menatap dan mendekatimu

Dengan malu-malu

Benarkah semua ini nyata bagiku?

Benarkah kau yang ada bersamaku saat ini?

(Karena Tuhan telah persatukan kita, karena Tuhan telah mengasihi kita)

Oh, indahnya kasih-Nya, saat Dia menuntunmu padaku

Nyata kebaikan-Nya, ajaib perbuatan-Nya, saat Dia mempertemukan kita

(Indah masanya, tak terlupakan, keajaiban cinta telah menjadi nyata)

(Dan kini kau milikku, biar kutatap matamu, kugenggam jemarimu)

(Sampai maut mempertemukan kita, karena cinta kita dari-Nya)

(Karena cinta kita dari-Nya)

II.

Lembaran ceritaku,

Telah kumulai sejak dulu,

namun makin indah kini sejak bertemu denganmu

Kutahu banyak hal, namun tak pernah kuduga

Bayangan indahmu mengikutiku, sepenuh waktu

Baikkah kau hari ini? Nyenyakkah tidurmu malam tadi?

Aku tidak mau mencari lagi,

Biarlah diyakinkan hati ini,

Kau yang mempesonaku adalah kerinduan yang kuingini

Banyak cerita tentang cinta

Namun baru kumengerti kini

Indah syairnya melebihi apapun yang kutahu

Ijinkan aku jatuh cinta padamu

Apakah kau tahu aku merindukanmu

Apakah kau tahu hatiku milikmu

Apakah kau dengar bisikanku

Apakah kau tangkap tanda-tanda itu

Biar pelangi bernyanyi

Dan langit yang penuh warna

Biarlah hujan turun menyentuh bumi dengan derai penuh cinta

Biarlah kujalani hidupku ini sekarang bersamamu

(Karena telah kutemukan cinta, karena telah kutemukan cinta)

(Karena telah kuyakin dirimu yang kumau, dirimu yang kuperlu)

(Karena belahan jiwa yang Tuhan tunjukkan kutemukan dalam dirimu)

(Biar kita sempurna, dua menjadi satu, saling mengasihi dan menghormati)

(Karena telah kutemukan cinta...)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline