Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Bertemu "Goliath" di QF Swiss Open, Semoga Wakil Indonesia Tak Lekas 'Sold Out'

Diperbarui: 5 Maret 2021   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ganda putra Indonesia, Leo Rolly/Daniel Marthin, akan menghadapi unggulan 1 asal Malaysia di babak perempat final Swiss Open, Jumat (5/3) malam/Foto: Kompas.com

Seperti daun tua yang digoyang angin. Bergoyang. Lantas rontok.

Begitu gambaran penampilan pebulutangkis-pebulutangkis Indonesia yang tampil di turnamen Swiss Open 2021. Satu demi satu wakil Indonesia rontok di turnamen BWF Super 300 tersebut.

Dari delapan wakil Indonesia yang tampil di turnamen yang digelar di Kota Basel tersebut, tinggal tersisa dua wakil yang lolos ke quarter final (QF) alias perempat final. Enam pemain/pasangan lainnya sudah rontok.

Dua wakil yang masih bisa diharapkan itu takni tunggal putra, Shesar Hireen Rhustavito dan pasangan ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Tadi malam, Shesar yang menjadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia, mengalahkan pemain Swiss, Brian Yang di babak 16 besar. Shesar menang straight game 21-19-21-13.

Sementara pasangan Leo/Daniel memenangi laga 'tensi tinggi' melawan ganda Inggris, Ben Lane/Sean Vendy. Leo/Daniel memulangkan unggulan 8 tersebut dua game langsung, 21-19, 21-15 selama 42 menit.

Ya, pertandingan ini memang sempat memanas. Di gim kedua, terjadi sebuah insiden di poin 9-8. Shuttlecock yang menurut Leo/Daniel keluar, ternyata dinyatakan foul touch oleh wasit setelah diprotes Lane/Vendy. Imbasnya, poin untuk ganda Inggris.

Dikutip dari badmintonindonesia.org, Daniel mengaku kesal dengan keputusan wasit. Sebab, menurutnya, shuttlecock sama sekali tidak menyentuh raket ataupun dirinya. Itupun juga out.

"Tapi ya sudah namanya permainan. Saya juga bisa kontrol dan tidak berlarut-larut," jelas Daniel.

Sejak insiden itu, adu psywar tidak terhindarkan. Beberapa kali kedua pasangan saling adu intimidasi di lapangan. Untunglah, pasangan muda Indonesia ini tidak terbawa suasana. Mereka tetap tampil tenang dan bisa menang dengan skor 21-15. Tidak sampai terjadi rubber game.

"Seperti yang saya bilang kemarin, kami waspadai semua hal termasuk psywar dari lawan. Dan kejadian. Tadi mereka mulai dengan delay pertandingan. Jadi kami coba ladeni saja", imbuh Leo seperti dikutip dari https://badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/9419.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline