Lihat ke Halaman Asli

Hadi Santoso

TERVERIFIKASI

Penulis. Jurnalis.

Timnas Indonesia U-16 di Antara Pujian dan "Nyinyiran" Warganet

Diperbarui: 2 Oktober 2018   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amiruddin Bagus Kahfi (20), harus tampil tenang kala Timnas U-16 menghadapi Australia di perempat final Piala AFC 2018, Senin (1/10/2018)/Foto: Liputan6.com

Timnas Indonesia U-16 kini tinggal berjarak 90 menit (plus beberapa menit) untuk bisa tampil di turnamen yang paling diidamkan, Piala Dunia U-17 2019. 

Syaratnya, Timnas U-16 harus bisa mengalahkan Timnas U-16 Australia di perempat final Piala AFC U-16 2018 yang digelar di Bukit Jalil National Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia Senin (1/10/2018).

Ya, kemenangan atas Australia tidak hanya bermakna Timnas U-16 bisa menggenggam 'tiket' tampil di semifinal Piala AFC U-16 2018. Empat tim semifinalis juga berhak lolos ke Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Peru, Amerika Selatan pada Oktober tahun depan. 

Kemarin, Jepang dan Tajikistan lebih dulu memastikan lolos ke semifinal. Jepang mengalahkan Oman 2-1 dan Tajikistan menang adu penalti 4-2 (1-1) atas Korea Utara. Hari ini, selain laga Indonesia melawan Australia, juga ada Korsel yang bertemu India.

Mungkinkah Indonesia bisa lolos ke semiifinal dan menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang lolos ke semifinal dan juga ke Piala Dunia U-17 tahun depan?

Untuk mengalahkan Australia yang pemain-pemainnya memiliki postur lebih tinggi, Indonesia bisa meniru apa yang dilakukan Korea Selatan. Di pertandingan pertama fase grup D pada 22 September 2018 lalu, Korea Selatan mampu menang 3-0 atas negeri Kanguru tersebut. 

Korsel menampilkan permainan bola-bola pendek cepat yang membuat Australia kesulitan. Gol-gol Korsel diawali lewat skema rapi, utamanya serangan dari sayap.

Nah, bukankah Timnas U-16 memiliki gaya main seperti itu. Indonesia memiliki beberapa pemain sayap yang memiliki kecepatan dan dribble bagus seperti Mochammad Supriadi juga Amanar Abdullah. 

Lini tengah Timnas U-16 yang diisi Bryilian Aldama, Andre Oktaviansyah dan David Maulana, juga piawai memainkan umpan-umpan pendek cepat. Plus kecepatan Amiruddin Bagus Kahfi di lini depan.

Ya, sejatinya Timnas U-16 tidak perlu minder dengan Australia. Malah, Indonesia lolos ke perempat final sebagai juara Grup C, sementara Australia "hanya" peringkat kedua Grup D.Hanya saja, David Maulana dan kawan-kawan harus mampu bermain lepas. Mereka harus bisa bermain seperti halnya anak-anak berusia 16 tahun yang mengutamakan kesenangan bermain tanpa terbebani pikiran macam-macam.

Keharusan untuk bisa bermain lepas ini menjadi penting. Sebab, di dua pertandingan terakhir fase grup, beberapa pemain U-16 mendapatkan kritikan dari warganet di media sosial. Terutama penyerang Bagus Kahfi yang kerapkali menjadi sasaran kritik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline