Lihat ke Halaman Asli

Guıɖo Arısso

TERVERIFIKASI

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Belajar dari Mereka yang Berpengalaman

Diperbarui: 25 Oktober 2021   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana Ulang Tahun ke-13. (kompasiana.com)

Berguru kepalang ajar...[menuntut ilmu hendaknya dengan sepenuh hati]

Ada orang bilang, guru terbaik adalah pengalaman. Baik itu belajar dari pengalaman yang menyenangkan hingga menyakitkan sekalipun. Tujuannya satu, yakni keteraturan dan/atau pembaharuan tataran kualitas hidup.

Kita memimpikan masyarakat dunia yang semakin beradap, tentu saja karena belajar dari pengalaman masa lalu yang bengis, tak bermoral karena penjajahan, perbudakan, dlsb.

Selebihnya, ada banyak objek rujukan pengalaman jika kita mau belajar. Tentu saja selain belajar daripada pengalaman masa lalu. Yaitu, dari lingkungan sekitar. Baik itu dari orangtua, keluarga, sahabat, kenalan dan seterusnya.

Tak terkecuali belajar dari pengalaman para kompasianer lewat angihan tulisan mereka yang sarat menggugah dan inspiratif. Dan itulah yang saya lakoni sekurangnya 2 tahun lebih mencebur diri di kompasiana ini.

Belajar dari Mereka yang Berpengalaman

Karena ini konteksnya ulang tahun ke-13 Kompasiana, maka batang tubuh tulisan ini akan menyasar para kompasianer.

Di Kompasiana ini, lebih lanjut, ada banyak penulis senior (dari segi usia) yang sangat berpengalaman. Paling tidak, hal itu terbaca dari tulisannya.

"Sepengalaman saya", "saya dulu pernah", dlsb. Itulah sederet pengakuan mereka sesaat mengilas balik kisah pengalaman pribadi yang pernah terjadi di masa lalu.

Bertolak dari hal itu, saya punya alasan yang cukup kuat untuk belajar dari mereka. Karena saya pikir, itu sahih, lantaran mereka menjadikan diri mereka sendiri sebagai "kelinci percobaan".

Dan tentu saja, selain berpengalaman, mereka juga sudah cukup umur untuk menasihati orang lain. Saya kira, hal ini juga penting sebagai moda sosial bagi kemaslahatan bersama (bonum commune).

Maka dari itu, saya selalu menjuluki kompasianer-kompasianer senior tersebut sebagai sosok bijak (sage) dan guru-teknikus (techne).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline