Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Masalah, Guru yang Tak Pernah Lelah

Diperbarui: 29 Juli 2022   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah, Guru yang Tak Pernah Lelah (gambar: qubisa.com, diolah pribadi)

Siapa orang yang senang bertemu dengan masalah dalam hidupnya? Rasanya, tidak ada. Kecuali, orang itu memang senang membuat masalah.

Mengapa orang tidak suka berjumpa dengan masalah? Karena masalah identik dengan rasa tak nyaman. Hal yang tentu mengganggu keseimbangan dan kebahagiaan hidup. Contohnya, usaha yang merugi atau diputus hubungan kerja, hubungan tidak harmonis antara orang tua dan anak, masalah dalam pernikahan, dan masih banyak lagi.

Rasanya, tentu tak ingin hanya mengelus dada! Pasti ada yang ingin marah, menjerit, menangis untuk meluapkan kejengkelan karena bertemu dan bertemu lagi dengan masalah. Padahal, dia adalah penempa.

Siapa yang melatih kita untuk berpikir tenang, menganalisis, lalu berseru "Aha!"? Tentu, masalah. Tanpa masalah, tak ada sarana melatih kesabaran. Tanpa masalah, kita tidak berpikir untuk maju dan berkembang.

Masalah memang guru yang menyebalkan. Namun, dia tak pernah lelah untuk melatih manusia menjadi sosok yang kuat. Keberhasilan menangani suatu masalah, memberikan kita suatu kekuatan. Bahwa kita, bisa!

Bila masalah yang dihadapi terasa begitu berat, yakinlah, kekuatan perbuatan baik dapat menolong. Berdoa, tentu dapat menguatkan jiwa. Perbuatan baik yang dilakukan di lingkungan sekitar dapat menjadi pendukung dan penguat.

Hal yang sering tidak kita sadari adalah masalah memiliki solusi. 

Hanya, untuk menemukan solusi itu, kita harus berjuang. Berjuang mengalahkan rasa takut, ingin menyerah, dan tidak sabar. Sarana melatih mental yang difasilitasi oleh masalah.

Masih ingin membenci masalah? Percuma! Karena masalah adalah guru yang tak pernah lelah untuk hadir selama hayat masih dikandung badan.

Jadi, daripada membencinya lebih baik bersiap menjadi murid yang tangguh. Semangat!

**

Bekasi, 30 Juli 2022
Penulis: Metta Pratiwi, Kompasianer Mettasik

Psikolog | Praktisi Pendidikan | Penulis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline