Lihat ke Halaman Asli

Giovani Walewawan

Seorang penjelajah yang merasa tersesat di jalan yang benar

Puisi | Lelaki dan Penyesalannya

Diperbarui: 11 Maret 2019   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kian menangisku dalam balada tersusun
Saat memandangi lampu di wajah malam berkerudung
Bergumam sepanjang gelap kepada bumi tak berujung
Kita hanya sesal dari kemarin yang tak kunjung
Lalu sekalipun yang datang ialah hujan
Biarlah di basahinya seisi hutan
Di tiap tetes keindahannya juga menangislah perempuan
Maka Aku lelaki seharusnya tahu bahwasanya ada luka yang tak terlupakan
Juga kau perempuan seharusnya tahu bahwasanya kau tak mudah terlupakan
Ingatlah bahwa tak selamanya kita disini
Berputar-putar pada lingkaran yang belum tentu di ketahui
Atau memainkan puzzle dan menebak teka-teki
Engkau dan gaun manis sederhana mu
Serasi dalam syair maaf kuramu
Adalah kau sebagian risauku
Adalah kau perempuanku
Adalah kau masa laluku
Semoga semesta menjawab doa ku.

Ohoijang, 11 Maret




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline