Lihat ke Halaman Asli

Gigih Prayitno

TERVERIFIKASI

Penulis

Waspadai Kejahatan Perbankan dan Pinjaman Fintech Ilegal Mengincar saat Ramadan

Diperbarui: 8 Mei 2019   14:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Fintech - forbes.com

Masa-masa bulan Ramadan dan memasuki pra dan pasca lebaran sebenarnya akan banyak pengeluaran dan juga biaya-biaya tak terduga lainnya. Seperti buka bareng atau sekadar ngabuburit bersama teman lama, keluarga atau bahkan rekan kerja.

Belum lagi setelah itu memasuki Idul Fitri, biaya pengeluaran juga akan lebih besar, apalagi bila kamu harus mudik ke kampung halaman untuk bersilahturahmi bersama keluarga besar. Harus mempersiapkan biaya untuk tiket mudik atau balik, atau bensin dan tol untuk mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, setelah itu sesampainya disana tentu kita masih harus mengeluarkan biaya lain-lain. Belum lagi bila ingin bertamasya bersama keluarga besar.

Tentu saja karena ini momen yang jarang terjadi, hanya satu kali dalam setahun tidak apa-apa bila harus mempersiapkan anggaran belanja yang lebih besar ketika bulan Ramadan dan Hari Raya Lebaran.

Namun, bila kita tidak menyikapinya dengan bijak dan mempersiapkan dengan matang, hal ini akan membuat kondisi keuangan kita bisa membengkak dan berada di masa-masa kritis. Dan biasanya pada masa-masa keuangan yang sekarat banyak orang yang tidak bisa berpikir dengan jernih dan matang. Selain akan mengakibatkan gagalnya perencanaan sehingga harus mencari pinjaman, akan selalu ada kejahatan perbankan dari berbagai modus yang mengintip.

Seperti kata Bang Napi dalam setiap akhir tayangan kriminal, kejahatan timbul bukan hanya ada dari niat pelakunya, tapi dari kesempatan. Waspadalah waspadalah.

Oleh karena itu kita perlu mengenali jenis-jenis kejahatan perbankan yang bisa dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab dimana saja dan kapan saja. Medium yang digunakan untuk melakukan tindak kejahatan itupun beragam mulai dari internet, telepon, hingga short message service (sms).

Berikut jenis kejahatan perbankan dan cara menghindarinya.

Penipuan melalui telepon

Trik seperti ini sungguh klasik namun sering sekali memakan banyak korban. Biasanya penipuan melalui telepon diawali dengan iming-iming mendapatkan hadiah atau ketertarikan terhadap barang yang diiklankan. Penjahat ini akan menuntun kamu untuk pergi ke ATM terdekat dan kamu disuruh untuk mengikuti intruksinya.

Untuk menghindarinya kamu perlu cek dan ricek identitas penelepon dan segera tutup telepon kemudian lakukan pengecekan atas identitas penelepon itu. Bila penipu hendak memandumu menuju ATM, segera tutup telepon tersebut. Karena bisa dipastikan itu adalah modus penipuan.

Penipuan melalui e-mail

Kamu juga bisa menerima e-mail yang seolah-olah berasal dari bank. Namun kamu jangan mudah percaya dan patut curiga bila diminta untuk memasukkan nomor rekening dan nomor pin. Itu adalah cara yang digunakan oleh penipu dengan menggunakan teknik phising, yaitu situs web yang dituju terlihat asli padahal tidak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline