Lihat ke Halaman Asli

GIAN NURLAILA

belum tau

Perubahan Sosial Pertanian Tradisional ke Pertanian Modern

Diperbarui: 5 Desember 2021   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting karena sebagian besar anggota masyarakat di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Paradigma pembangunan pertanian bertumpu pada kemampuan bangsa untuk mewujudkan pembangunan pertanian yang menempatkan pembangunan berorientasi pada manusia.

Tujuan utama pembangunan pertanian adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya pertanian dan pendapatan petani serta kesempatan kerja tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan, dengan mewujudkan pertanian yang produktif dan efisien dalam menghasilkan beragai produk yang memiliki nilai tamah dan daya saing tinggi.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya segala sesuatu maka di situlah terjadinya perubahan. Perubahan sosial juga dapat terjadi di bidang pertanian, sebagai contoh para petani yang dulunya masih menggunakan alat-alat tradisional, sekarang lebih menggunakan alat-alat modern karena dianggap lebih efisien.

Modernisasi merupakan proses perubahan corak kehidupan masyarakat yang tradisional menjadi masyarakat modern, terutama berkaitan dengan teknologi modern. 

Prinsip dari pertanian modern ialah dengan mengganti sistem usaha tani yang bersifat “tradisional” dengan pemanfaatan teknologi yang lebih “modern”. 

Penerapan pertanian modern meliputi komponen perubahan: (1) dari pengolahan tanah dengan ternak menjadi penggunaan traktor, (2) dari alat menumbuk padi menjadi penggilingan padi, (3) dari penggunaan pupuk kandang menjadi pupuk kimia buatan, (4) dari penggunaan bibit lokal menjadi bibit unggul, dan (5) penerapan irigasi modern.

Pertanian modern dikenal dengan istilah pertanian spesialisasi yang menggambarkan tingkat pertanian maju. Dalam pertanian modern, tujuan utama adalah hasil maksimum dari sumber daya dan maksimisasi keuntungan komersial dari usaha tani. Dua ciri utama pertanian modern ialah komersialisasi dan penggunaan teknologi mutakhir. 

Oleh karena itu, konsep pertanian modern yang dikembangkan Kementerian Pertanian adalah usaha pertanian yang menggunakan mekanisasi dari hulu sampai hilir dengan tujuan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani, menarik minat generasi muda terlibat di sektor pertanian, sekaligus sebagai upaya untuk menumbuhkan model pengembangan agribisnis.

Adanya teknologi pertanian yang modern ini, para petani mulai beralih untuk menggunakan teknologi tersebut. Hal ini menuntut para petani untuk menggunakan teknologi tersebut supaya mereka tidak tertinggal akan perubahan zaman yang berubah di setiap tahunnya. 

Akan tetapi pada saat ini tidak semua petani dapat memiliki dan menggunakan alat dan mesin pertanian modern, dikarenakan biaya yang dibutuhkan lebih banyak dan penggunaannya cukup susah bagi para petani yang tidak pernah menggunakan alat tersebut. 

Sebagai contoh di desa yang terpencil di Indonesia, terdapat petani yang masih menggunakan alat-alat tradisional seperti cangkul, garu tanah, arit, dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline