Lihat ke Halaman Asli

Gianissa Eka Sondary

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik UPI 2021: Pendampingan Kegiatan MPLS Secara Daring Pertama Kali di SMPN 1 Banjaran

Diperbarui: 24 Juli 2021   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa sedang mendampingi peserta didik baru menggunakan media pembelajaran daring di Ruang DKM, Desa Tenjoraja/Dokpri

Pandemi covid-19 masih belum berakhir, kasus positif akibat virus corona semakin hari semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali yang dilaksanakan pada tanggal 3-21 Juli 2021, yang kemudian diperpanjang hingga 25 Juli 2021. Hal ini berdampak pada sektor pendidikan, dimana proses pembelajaran di sekolah yang harus dilaksanakan secara daring.

Wilayah Kabupaten Majalengka, hususnya SMPN 1 Banjaran yang berada di Kecamatan Banjaran, memasuki tahun ajaran baru 2021/2022 pun terpaksa harus melangsungkan kegiatan pembelajaran secara daring. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau biasa disingkat MPLS yang awalnya dilaksanakan selalu dilaksanakan secara luring, kini harus merubah konsep.

Pada hari Senin (19/7/21) Kepala Sekolah SMPN 1 Banjaran beserta wakasek kurikulum dan kemahasiswaan juga guru yang terlibat melakukan rapat untuk membahas konsep kegiatan MPLS yang akan dilaksanakan secara daring juga melakukan geladi atau latihan menggunakan media Google Meet untuk kegiatan MPLS. Hasil dari rapat ini yaitu kegiatan MPLS di SMPN 1 Banjaran akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, dimulai dari 21 Juli 2021 sampai dengan 23 Juli 2021.

Siswa di setiap Desa di Kecamatan Banjaran tidak semuanya memiliki kemampuan mengakses internet dan juga keterbatasan alat komunikasi juga dikhawatirkan tidak semua orang tua siswa melek teknologi. Oleh karena itu, setiap guru dan juga mahasiswa KKN Tematik UPI 2021 akan disebar di-19 titik atau 19 desa sebagai upaya penguatan pembelajaran daring serta melakukan survei dan uji coba untuk mengetahui kesulitan dan kendala yang dirasakan siswa ketika akan melangsungkan kegiatan MPLS secara daring. Kegiatan ini pun dilaksanakan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan.

Wakasek kesiswaan, Pak Agus Setiawan  pun menuturkan “Untuk mengetahui apa saja kendala yang dirasakan siswa ketika melakukan daring, baiknya kita dampingi dulu. Hal ini juga sebagai latihan ketika nanti tahun ajaran baru 2021/2022 siswa harus dengan mandiri bisa mengakses gawai dan Gmeet untuk proses pembelajaran.”

Setelah dilaksanakan pendampingan ternyata kebanyakan siswa sudah pintar mengakses Gmeet, adapun kendala yang dirasakan diantaranya di beberapa desa tidak adanya sinyal untuk mengakses internet oleh karena itu, siswa harus pergi ke pusat sinyal yaitu di sebuah saung ataupun pergi ke tempat yang lebih tinggi. Ada juga salah satu siswa yang gawainya rusak, sehingga harus berdua dengan temannya, hingga kendala lainnya seperti kuota habis.

Sekolah berharap dengan diadakannya pendampingan ini, siswa bisa lebih mandiri serta bisa mengakses internet dalam kegiatan MPLS juga proses pembelajaran pada tahun ajar baru 2021/2022 yang akan dilaksanakan secara daring. Bantuan dari pemerintah berupa kuota internet pun secepatnya bisa diturunkan lagi, agar siswa juga guru-guru bisa terbantu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline