Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Wichteln, Tukar Menukar Kado Natal ala Jerman

Diperbarui: 21 Desember 2015   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa 15 Desember 2015. Itu hari di mana kami biasa senam bersama di kampung. Karena satu minggu lagi natalan, senam diganti adat wichteln.

Wichteln? Itu berasal dari bahasa Jerman yakni tradisi tukar menukar kado natal menjelang natal di Jerman. Biasanya dilakukan di lingkungan sekolah, kursus, kantor, klub, pabrik dan tetangga.

Acara wichteln anak yang nomor satu dan dua diadakan di sekolah. Anak yang ketiga tidak ada karena masih kelas satu. Ia hanya dapat paket isi coklat, sebuah tulisan tentang natal dan gantungan pohon natal berwujud malaikat. Yang memberi guru wali kelas. Teman-temannya juga dapat.

Acara wichteln kami diadakan di sebuah restoran lokal. Janjiannya pukul 19.30. Setelah sekian menit duduk dan menyapa, kami pesan makanan dan minuman. Kira-kira setengah jam kemudian, kami bisa menyantapnya. Usai acara makan, beberapa teman membaca sajak, puisi dan cerita tentang natal. Wahhh saya dapat kado coklat dari klub. Katanya sebagai tukang potret setia. Hahaha ....

Ngobrol sudah, minum sudah, makan sudah. Tak berapa lama, Nikolaus pria berjenggot putih dengan baju serba merah, bertopi dan bermantel kuning itu datang. Ia menyapa kami. Buku besarnya segera dibuka. Kalau saya yang angkat mana kuwattttt?

Oiiii ... ia memanggil kami satu-persatu. Membacakan apa saja kebaikan dan keburukan kami selama setahun ini. Aduhhhh ... A, B, C .... G ... Gana, majuuu! Pfff ... isinya ada sanjungaaaan. Senangnya mendengarkan apa kata Nikolaus. Begitulah, semua teman-teman jadi tahu, tahun depan harus memperbaiki yang mana, gitu kali ya ....

Sampai alfabet A-Z dipanggil. Masing-masing yang dipanggil sudah menerima satu kado yang dipindahtangankan oleh Nikolaus. Kado diambil dari sebuah meja. Sebelumnya, pada awal kedatangan di restoran, kami diminta untuk meletakkannya di sana lalu ditutupi taplak. “Ganaaaaaaa ... kamu ngapain? Lagi bukain kado semua ya ... kok lama bangeeet di bawah taplak“ Begitu kata teman-teman. Haha ... iya, saya letakin kadonya bolak-balik kado lainnya.

Ughh ... akhirnya. Yaaaaakkk ... wichteln!

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline