Lihat ke Halaman Asli

Gaganawati Stegmann

TERVERIFIKASI

Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Selamat Jalan, Robin Gibb-Bee Gees

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13376230651466954078

[caption id="attachment_189660" align="aligncenter" width="518" caption="Robin Hugh Gibb (dok.The music.com)"][/caption]

“Mama, Beeges … ada yang mati”

“Inalillahi … yang mana, Pak?”

“Tidak tahu …”

“Ah, Papaaa …” Saya pandangi layar televisi Pro 7 yang menampilkan stop press berita perihal meninggalnya Robin Gibb. Serial the Simpson (yang diputar pukul 18.00-19.00 waktu Jerman) kesukaan keluarga kami, di cut barang sejenak. Channel itu mempertontonkan kehebatan kelompok Beeges di panggung, dahulu. Mereka tampil begitu memukau dengan lagu how deep is your love. Ya selain lagu itu, bersama Barry dan Maurice mereka menelorkan lagu disco hits „Stayin' Alive”, serta „Night Fever”. Saya sering memutar lagu itu saat jatah siaran acara Golden hits.

HDIYL itu lagu kesayangan saya, juga pernah dinyanyikan Boyzone (generasi boys band masa sakini) lagi ya? Sayang waktu berita dibacakan anak-anak riuh-rendah, tak bisa mendengarkan dengan seksama. Gambar Robin yang tirus dan kurus ditampangkan dalam layar gelas.

“Dari tampilan foto-fotonya, kok kayak sakit ya, Pak?”

“Mungkin”

“Ohh …”

…..

***

Benarlah ... Robin Hugh Gibb kelahiran London tahun 1949 dikabarkan memang meninggal akibat penyakit kanker hati yang dideritanya (diidap sekitar 18 bulanan) dan operasi usus. Bahkan ditambahkan, ia telah mengalami seminggu koma pada bulan April 2012 yang lalu.

Lelaki yang dikenal sebagai penulis teks, komponis dan penyanyi Inggris itu tutup usia pada tanggal 20 Mei 2012. Umurnya hanya sampai target 62, umur yang sepertinya masih muda untuk ukuran orang barat. Tetapi memang Allah sudah berkehendak. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan karena jalan masihlah panjang.

Nomor-nomor kerjasamanya dengan Brothers Gibb adalah “Massachusetts” (1967), “New York Mining Disaster 1941″ (1967), “I Started A Joke” (1968), “I’ve Gotta Get a Message to You” on The Midnight Special 1973 dan beberapa solo miliknya adalah “Saved By the Bell” tahun 1969, ‘Oh Darling’, “Juliet” hit di EU tahun 1983.

So, tokoh legendaris yang menjadi cikal bakal band Bee Gess ini telah mengkontribusikan darma baktinya sebaik dan sebanyak mungkin di bayang-bayangi kelompok Beatles dan Rolling Stones. Waktu itu pastilah sebuah prestasi dan perjuangan yang tidak segampang membalikkan telapak tangan. Sudah 200 juta eksemplar album Bee Gees yang terjual laris menyamai penjualan Rolling Stones dan Pink Floyd. Kekuatan warna pita suaranya yang khas memang pembawa berkah kesuksesan era 60 dan 70-an, sayang, kini waktunya telah habis dan tak bisa mereka-reka rencana ….

Maurice telah meninggal terlebih dahulu tahun 2003, disusul Robin tahun 2012 ini. Barry menjadi satu-satunya pendiri Bee Gees yang masih hidup, semoga perjalanan nama besar Bee Gees diteruskan sampai nyawa terpisah dari badan. Rest in peace, Robin Gibb. Doa kami menyertaimu.

P.s: No matter how much money we have, in the end, are always alone ....

Sumber:

1.Barusan nonton Pro 7

http://www.bild.de/unterhaltung/leute/robin-gibb/bee-gees-saenger-tot-krebs-24243964.bild.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline