Lihat ke Halaman Asli

Go Organic, Pengabdian Masyarakat Doktor Mengabdi UB pada Petani Magersaren di UB Forest

Diperbarui: 22 September 2018   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyuluhan pembuatan pupuk granule organik (Sumber : dokpri)

Sebagai akademisi dosen dituntut untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, antara lain 1. Pendidikan, 2. Penelitian dan Pengembangan, 3. Pengabdian Pada Masyarakat. Ketiganya harus seimbang dan terlaksana secara berkelanjutan. Salah satu jenis Pengabdian Pada Masyarakat adalah mengedukasi dan memfasilitasi suatu kelompok masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut. 

Melihat dari rendahnya edukasi pertanian yang dimiliki petani hutan serta rendahnya pemasukan, melatar belakangi Tim dosen Fakultas Pertanian (FP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya untuk melakukan pengabdian masyarakat pada petani hutan.

Melaui  Hibah Program Doktor Mengabdi 2018  dari LPPM Universitas Brawijaya, Tim dosen dari Universitas Brawijaya yang terdiri dari Syahrul Kurniawan, SP., MP., Ph.D., Noval Adib, SE., M.Si., Ph.D., Wisynu Ari Gutama, SP., M.MA., Nur Azizah, SP., MP. dan Sugeng Riyanto., SP., M.Si. memanfaatkan kesempatan ini untuk menfasilitasi dan mengedukasi petani hutan UB Forest, Kabupaten Malang. Tujuannya adalah memfasilitasi dan memberikan pendampingan untuk petani hutan dalam mengimplementasikan pertanian organik di hutan pendidikan dan pelatihan UB melalui pembuatan pupuk organik granule.

Banner kegiatan Pengabdian Masyarakat Doktor Mengabdi 2018 (Sumber : dokpri)

Dengan program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya oleh Syahrul dkk, petani UB Forest telah dikenalkan dengan pertanian organik dan diedukasi untuk dapat memproduksi kompos organik dari biokonversi limbah pertanian yang ada di UB Forest. Sebuah alat pencacah telah dihibahkan untuk para petani agar mereka dapat mengkonversi limbah kulit kopi, pupuk kandang, dan limbah tanaman menjadi kompos. 

Selanjutnya pada kegiatan penyuluhan Selasa kemarin (18/09), petani hutan diedukasi untuk mengolah hasil kompos menjadi pupuk organik granul untuk menerapkan pertanian organik di UB forest dan ke depannya dapat dikembangkan untuk bisa komersialkan.

Pengarahan dari Tim Dosen Universitas Brawijaya untuk petani hutan (Sumber : dokpri)

Tim dosen menyediakan alat mesin granulator serta bahan-bahannya agar dapat langsung digunakan oleh petani hutan magersaren di UB Forest. Dengan dibantu oleh mahasiswa magang dan teknisi dari Universitas Brawijaya, alat granulator tersebut diperagakan dan menarik perhatian para petani. 

Tidak hanya memproses kompos menjadi pupuk granul, tim dosen juga mengedukasi kualitas pupuk granule yang dapat dikomersilkan dan tidak. Selain itu, petani juga diedukasi cara pengemasan pupuk yang menarik serta pemasaran hasil pupuk organik granul. 

Harapan tim Doktor Mengabdi, selain dapat dimanfaatkan untuk petani UB Forest, pupuk organik granul tersebut dapat dijual dengan label petani UB Forest dan menjadi pemasukan tambahan bagi petani hutan UB Forest. Menurut Wisynu (salah satu expert di bidang agribisnis), hasil pupuk organik dari UB Forest akan membuat market tersendiri terutama bagi petani yang concern terhadap pertanian organik.

Pengabdian Masyarakat 2018 di UB Forest (sumber : dokpri)

Pengabdian Masyarakat berjudul Go Organik -- Gerakan Kelompok Petani Pesanggem dalam Biokonversi Residu Panen Menjadi Pupuk Organik Granule (POG) dan Aplikasinya di UB Forest ini merupakan buah pikiran dari gabungan dosen Universitas Brawijaya yang ahli pada bidang Teknologi Pupuk dan Pemupukan, Agribisnis, Ekonomi dan Bisnis, dan Budidaya Pertanian.

Dengan ini Tim Dosen berharap kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berkelanjutan untuk masyarakat UB Forest.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline