Lihat ke Halaman Asli

Rendahnya Prestasi Siswa di Indonesia

Diperbarui: 19 November 2015   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan merupakan suatu hal yang setiap manusia harus memilikinya karena pendidikan untuk menambah wawasan, ilmu, dan pengetahuan agar mampu bersaing di jaman yang

makin hari makin canggih dan makin modern seperti sekarang ini, dan dari pendidikan tersebut kita tidak hanya mampu bersaing tetapi juga mampu untuk menciptakan hal-hal yang baru yang dapat berguna bagi seluruh umat manusia.

Dunia pendidikan di indonesia saat ini begitu lemah karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa pendidikan itu akan membuat siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih yang akan meningkatkan kualitas diri siswa tersebut tetapi dalam kenyataannya pendidikan di indonesia tidak sepenuhnya dapat meningkatakan kualitas diri setiap siswa dari pengetahuan yang diberikan di setiap mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Contoh, rendahnya prestasi siwa di setiap sekolah.

Sebagaimana yang saya kutip dari sebuah Website bahwa pencapaian prestasi siswa di indonesia tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.

Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.

Dalam skala internasional, menurut Laporan Bank Dunia (Greaney,1992), studi IEA (Internasional Association for the Evaluation of Educational Achievement) di Asia Timur menunjukan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada pada peringkat terendah. Rata-rata skor tes membaca untuk siswa SD: 75,5 (Hongkong), 74,0 (Singapura), 65,1 (Thailand), 52,6 (Filipina), dan 51,7 (Indonesia).

Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.

Selain itu, hasil studi The Third International Mathematic and Science Study-Repeat-TIMSS-R, 1999 (IEA, 1999) memperlihatkan bahwa, diantara 38 negara peserta, prestasi siswa SLTP kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke-32 untuk IPA, ke-34 untuk Matematika. Dalam dunia pendidikan tinggi menurut majalah Asia Week dari 77 universitas yang disurvai di asia pasifik ternyata 4 universitas terbaik di Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73 dan ke-75.

Sebagaimana survey di atas telah membuktikan bahwa prestasi siswa di indonesia rendah karena tidak mampu bersaing dengan negara-negara lain.

Beberapa hal yang menyebabkan prestasi siswa di indonesia rendah salah satunya dengan adanya alat elektronik seperti handphone dan computer yang tidak di gunakan untuk kepentingan pendidikan tetapi hanya di gunakan untuk hal-hal yang hanya dapat merusak moral siswa tersebut. Banyak contoh siswa yang prestasinya rendah karena hanya sering chattingan dari pada sharing tentang pendidikan.

Prestasi siswa itu sebenarnya merupakan cerminan dari berhasil atau tidaknya suatu pendidikan di indonesia, jika lebih banyak prestasi siswa di indonesia rendah mungkin di akibatkan oleh cara pengajaran yang kurang efektif dari setiap sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline