Lihat ke Halaman Asli

Yudel Neno

Penenun Huruf

Menjadi Imam, Berkorban untuk Kepentingan Gereja yang lebih Luas, Tegas Bapa Uskup Atambua

Diperbarui: 7 Februari 2021   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi : Sabtu, 6/02/2020. Kiri : Rm. Yudel Neno, Pr, kanan : Bapak Uskup Atambua ; Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr. Gambar diambil di ruang kerja Bapak Uskup, Istana Keuskupan Atambua | dokpri

Sabtu, 6/02/2020, Saya (Rm. Yudel Neno, Pr), bersama Rm. Jefri Ndun, Pr, berkesempatan berjumpa dengan Yang Mulia, Bapak Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr di Istana Keuskupan Atambua. Pertemuan itu terjadi di Ruang Kerja Bapak Uskup Atambua.

Bapak Uskup, Rm. Jefri Ndun, Pr, Rm. Yudel Neno, Pr | dokpri

Banyak nasehat kami dapatkan. Saya menangkap dua poin dari diskusi bersama dengan Bapak Uskup. Yang pertama, peranan para imam dalam menjaga kesehatan pribadi dan umat dalam situasi pandemi covid-19, dan yang kedua, pentingnya prioritas sebagai imam untuk melihat dan melaksanakan kepentingan Gereja yang lebih luas, dalam berbagai kegiatan sosial di tengah kehidupan bermasyarakat.

Diskusi ini menarik. Saya bersama Rm. Jefri mengangkat persoalan aktual, terkait dengan situasi pandemi covid-19 dan selanjutnya, kami mendengar pandangan dan nasehat Bapak Uskup Atambua.

| dokpri

Terkait dengan poin pertama, Bapak Uskup menegaskan, sekaligus menghimbau agar seluruh masyarakat selalu waspada, perhatikan dan benar-benar melaksanakan aturan kesehatan covid-19. Semuanya itu dilakukan untuk kebaikan bersama.

Sedangkan terkait dengan poin kedua, Bapak Uskup mengingatkan bahwa menjadi imam, harus mampu membedakan mana urusan privat, mana urusan kolektif dan mana urusan Gereja. Urusan Gereja biasa merupakan urusan kolektif. Apalagi, sebagai seorang imam, dalam bertindak, perlu memperhatikan dan melaksanakan kepentingan Gereja yang lebih luas. Jangan memasukan kepentingan pribadi yang kemudian menjadi boomerang bagi Gereja.

dok.pribadi

Bapak Uskup juga menyinggung tentang pentingnya menanamkan prinsip-prinsip iman dalam pendidikan Katolik, baik di lembaga pendidikan Katolik maupun di lembaga-lembaga pendidikan yang di dalamnya ada orang Katolik.

Terima kasih Bapak Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, atas perjumpaan, diskusi dan nasehat yang sangat menguatkan. Perjumpaan yang sungguh bersahabat. Sungguh Vos Amici Mei Estis.

Lalian Tolu, Keuskupan Atambua, Sabtu, 6/20/2020

Rm. Yudel Neno, Pr




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline