Lihat ke Halaman Asli

Florensius Marsudi

Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Pencitraan...

Diperbarui: 21 Oktober 2016   00:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kau katakan:

Makan di pinggir jalan, pencitraan
Ikut  melihat "pencuri - pungli",   pencitraan
Pelihara kodok, ...pencitraan
Kunjungan ke daerah, pencitraan

Menghargai karya anak negri, pencitraan
Trabas sistem pelayanan yang rumit, pencitraan
Bangun sarana transportasi, pencitraan....
Pencitraan...pencitraan...pencitraan....

Kata murahan meluncur  bak mitraliur

Ketika hatimu hanya berisi dengki,
maka duniamu hanya sebatas telapak kaki.
Ketika hatimu tak berniat membangun,
mengkritik orang seperti meracun!

Ampun...ampun....

Copotlah tanda kebesaranmu,
Lepaskanlah gelar dan pangkatmu,
Mari duduk mengasah ilmu
Buka kitab hidupmu, baca...baca...baca!

Kata ibuku, orang menghujat tak akan mendapat berkat!
Selalu dan selalu mengkritik, itu tak laik!
Dari tempatmu, engkau melihat itu "angka enam"
Tapi aku , dari tempatku, aku melihat itu "angka sembilan"

Matamu, bukan mataku!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline