Lihat ke Halaman Asli

Fitriana Kasih

Universitas Muhammadiyah Malang

Media Disalahgunakan dan Tidak Mementingkan Aturan dan Etika

Diperbarui: 26 April 2021   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar

Media di zaman ini khusunya media sosial memang sedang ramai-ramainya dibicarakan, bagi pengguna media sosial bahkan bisa mengakses apapun yang ada disekitarnya dengan cepat. Dari kalangan remaja sampai kalangan orang dewasa juga selalu update dengan penggunaan media sosial.

Sebanyak 274,9  juta jiwa populasi yang ada di Indonesia, ada 170 juta jiwa yang menjadi pengguna aktif media sosial. Yang artinya pada Januari 2021 jumlah pengguna media sosial yang ada di Indonesia setara dengan 61,8% dari total populasi jiwa di Indonesia.

Dengan jumlah yang banyak, Youtube menjadi sasaran utama yang banyak diakses oleh pengguna media sosial di Indonesia.  Disusul oleh Instagram dan Facebook yang menjadi sasaran selanjutnya media sosial yang banyak di akses.

Namun dengan semakin canggihnya media sosial yang saat ini sangat mudah di akses tidak ada gunanya bila aturan dan etika dalam menggunakan media tidak dijalani setara dengan penggunaan media apalagi terhadap media sosial. Banyak aturan -- aturan yang dilanggar oleh para pengguna tersebut karena kurang dalam memahami aturan dan etika yang berlaku.

Seperti yang sedang hangat diberbincangkan saat ini mengenai berita artis komedian Sule yang dikabarkan sedang alami keretakan rumah tangga dengan isitrinya Nathalie Holscher. Sebenarnya hal tersebut bukan untuk konsumsi public namun banyak media hingga jurnalis yang memanfaatkan kabar tersebut dengan membuat judul berita yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi hanya karena Sule seorang artis dan masyarakat perlu mengetahui berita tersebut. Para netizen juga ikut mengomentari yang mana malah menambah panas dari kabar yang sedang diberitakan media.

Salah satu media memberitakan jika Sule telah digugat cerai oleh istrinya padahal dari pihak keluarga atau bahkan dari pihak Sule dan Nathalie tidak memberikan respon apa -- apa terkait berita perceraian tersebut namun mereka tidak membantah adanya isu pertengkaran yang terjadi dalam rumah tangga mereka. Ini menjadi bukti adanya pelanggaran media dalam hal penulisan judul berita yang tidak sesuai fakta dan akhirnya akan memberi dampak yang negatif.Sampai saat ini berita tentang peceraian tersebut masih kencang terhembus di kalangan media, bahkan sekarang sampai menyeret nama Putri Delina selaku anak dari Sule. Putri Delina dianggap penyebab awal dari isu kabar perceraian tersebut. Banyak komentar -- komentar netizen yang menghiasi kolom komentar Instagram Putri Delina untuk klarifikasi masalah yang sedang terjadi dan dialami oleh orang tuanya.

Setelah banyak komentar serta DM yang masuk ke Instagramnya, Putri Delina akhirnya angkat bicara melalui instastory di Instagram bukan untuk klarifikasi tentang masalah yang dialami oleh kedua orang tuanya, namun untuk memberitahu bahwa banyak sekali komentar dan DM yang masuk hanya untuk memberi komentar jahat kepadanya.

tangkapan layar

Dari unggahan Instastory milik Putri Delina tersebut menandakan adanya pelanggaran aturan yang dilakukan oleh pengguna dalam hal berkomentar. Padahal pentingnya media memiliki aturan karena media bersifat ruang publik. Artinya, agar pengguna media tidak ngasal dalam memberikan komentar karena bisa dilihat dan juga jejak digital bisa direkam. Media juga memiliki efek, dimana Putri Delina sebagai pengguna menerima komentar jahat dari pengguna lain yang tidak seharusnya dilakukan dan diterima oleh Putri Delina dengan alasan dia anak dari artis yang sedang ramai dibicarakan media. Mereka tidak akan tau efek seperti apa yang akan dialami Putri Delina setelah menerima komentar seperti itu, dan justru jatuhnya akan menjadi cyberbullying.

Baiknya bijaklah dalam menggunakan media, apalagi penggunaan media sosial seperti Instagram banyak pengguna dari kalangan remaja hingga dewasa. Memberi saran atau kritik tentu boleh dilakukan dengan bahasa dan kalimat yang sopan agar tidak melanggar aturan dan etika yang akhirnya tidak meimbulkan efek yang negatif bagi pengguna media lain yang menerima.

Media berita dan jurnalistis juga memberi peran penting dalam perilisan berita karena masyarakat sebagai pengguna bisa melihat, maka diperlukannya untuk menulis berita sesuai fakta dan jujur serta memenuhi aturan dan etika bukan hanya untuk menaikkan rating perusahaan mereka dan akhirnya menimbulkan efek buruk bagi pengguna yang melihatnya.

Fitriana Kasih Farhana, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Malang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline