Lihat ke Halaman Asli

Dinamika Politik Jelang Pemilu

Diperbarui: 27 November 2022   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti kita ketahui memasuki musim pemilu yang akan di adakan setiap 5 tahun sekali nuansa politik sudah mulai terasa. 

Politik sendiri secara sederhana bermakna sebagai suatu keinginan dengan rancangan strategi untuk memperoleh sebuah tujuan. 

Dalam perjalanan nya dengan begitu banyak nya partai politik membuat para calon peserta pemilu itu sendiri memainkan berbagai peran untuk meraih suara dari rakyat. 

Trik dan intrik bisa saja di gunakan sebagai suatu cara untuk meraih hati rakyat di tatanan grassroot atau akar rumput. 

Tidak jarang para calon peserta pemilu mulai dari pemilihan kepala daerah setingkat Legisatif-Bupati-Gubernur hingga Presiden akan memberikan angin segar bak seorang pahlawan yang ingin menawarkan perubahan pada negeri ini.

Tentu saja hal itu bukan lah sesuatu yang salah.masyarakat sungguh benar-benar berharap suara mereka yang notabene nya adalah suara Tuhan bukan saja untuk di dengar namun juga wajib diimplementasikan oleh para pemimpin yang kelak di pilih oleh konstituen masing-masing untuk mewakili suara mereka.

Sedikit ironis memang terkadang begitu mereka sudah terpilih, banyak rakyat kecewa.semua janji yang di ucapkan, visi misi yang di gembar gemborkan ternyata hanyalah retorika belaka.semua perlahan tenggelam seiring berjalan nya waktu. 

Lalu apakah kemudian rakyat masih percaya?sudah pasti masyarakat tetap pecaya.karena kita berkiblat pada sistem Demokrasi namun mereka mempunyai catatan khusus dalam relung hatinya,karena bagi mereka pengalaman adalah sesuatu yang sangat berharga untuk di lupakan. 

Di era keterbukaan saat ini teknologi berbasis informasi sudah mendominasi mulai dari pelosok desa hingga ke pusat kota sekalipun,semua jenis informasi yang di inginkan oleh para pemilih berada di ujung jari.

Rakyat sudah melek teknologi, mereka sudah tentu sangat bisa menentukan mana calon yang berkualitas dan mana calon yang hanya ingin mengecewakan mereka kembali dengan segala janji dan beribu argumentasi.

Walaupun demikian barangkali masih saja ada sebagian kecil di antara para pemilih yang mungkin saja cinta buta terhadap calon yang di usung nya karena ada kepentingan secara finansial atau janji-janji untuk menduduki sebuah jabatan yang strategis atau hanya sebatas aktualisasi diri ketika jagoan yang di usungnya nanti bisa memenangkan kontestasi tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline