Lihat ke Halaman Asli

Firman Rahman

TERVERIFIKASI

Blogger Kompasiana

Jadilah Kaya, Kata Mbah Surti

Diperbarui: 31 Januari 2023   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbah Surti (Pict: Dokumen pribadi)

"Jadilah kaya!", kata Mbah Surti, adalah sebuah harapan dan keinginan dari orang tua yang kelihatannya adalah sosok pengemis seorang ibu tua, namun secara tersirat memberi makna yang dalam. Kedatangannya pun sebenarnya tidak menganggu, hanya mengharap belas kasihan sedikit rupiah dengan sedikit makanan, itu pun dia tidak menolak.

Begitu pula tadi malam, seperti biasa dia datang kemudian duduk di sebuah emperan ruko sambil menunggu orang-orang yang datang yang mau memberinya dengan ikhlas. Karena duduk tidak terlalu jauh dengan kami yang berada di emperan, sedikit banyak akhirnya kami pun sempat ngobrol dengan Mbah Surti. 

Sebenarnya ada nama keren buat ibu tua ini dari anak-anak yang sering diajaknya bercanda, yaitu "Marshanda", katanya agar tetap muda dan cantik, ya bisa saja nih ibu.

Dari obrolan tersebut ternyata Mbah Surti dulunya adalah orang kaya, bahkan pernah jadi TKW di Arab beberapa puluh tahun, namun tidak tahu bagaimana ceritanya hartanya yang banyak dan bisa dikatakan hidup mewah jaman duhulu, sekarang hilang tak berbekas, hingga sampai saat ini hidupnya menjadi terlunta-lunta, hingga harus minta belas kasihan orang lain.

Ada satu kata yang sempet Saya tangkap dalam Bahasa Jawa, yaitu "Dadio sogeh Le... ben iso nulung orang, tur pas tuwo uripmu ora kelunto-lunto", yang dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini, "Jadilah kaya nak...biar bisa menolong orang dan pas tua hidupmu tidak terlunta-lunta."

Memang scara tersirat, ada dua kata knci yang bisa ditangkap, yaitu "Kaya" dan "Penyesalan".

Menjadi kaya adalah harapan siapa pun, ingin hidupnya enak dan nyaman tidak terganggu apa pun, tidak khawatir akan biaya rumah sakit bila sakit, atau pun saat tua menjadi suatu masa yang nikmat dengan hanya menikmati dari apa yang dilakukanya saat muda, tidak disibukkan dengan pekerjaan dan bisa menikmati kehidupan denagn santai.

Tetapi kenyataannya yang bisa dilihat saat ini, banyak sekali orang-orang tua bahkan di sekitar kita yang mengalami masa tua dengan kekhawatiran dan tidak bisa hidup bahagia, hal ini disebabkan karena saat usia produktif dulu, banyak melakukan hidup dengan mementingkan gaya, atau pun kalau tidak melakukannya, tidak tahu cara memanejemen uang atau kurangnya pengetahuan "financial education", sehingga kekayaan yang dimiliki seperti hilang tak berbekas

Pelajaran Investasi dari Sosok Mbah Surti.

Saya akhirnya mencoba mempelajari apa yang harus dilakukan dari pelajaran tentang Mbah Surti di atas. Satu hal penting yang bisa Saya petik adalah mumpung umur masih setengah muda dan masuk menuju tua, meskipun bisa dikatakan terlambat, sudah seharusnya saat ini mulai mempersiapakan tentang segala hal yang membuat khawatir, agar rasa khawatir tersebut tidak benar-benar terjadi saat tua nanti. 

Mempersiapkan kehidupan dan masa tua yang bahagia sudah menjadi kewajiban mulai dari sekarang, mulai dari kesehatan finansial sampai dengan kesehatan tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline