Lihat ke Halaman Asli

Stip and Pensil Protes Ketimpangan Sosial dengan Tertawa

Diperbarui: 25 April 2017   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi press screening stip and pencil

Halo, apakabar film komedi indonesia, saat ini tokoh-tokoh komedi bergeser dari pelawak yang biasanya grup menjadi pelawak tunggal atau stand up komedi, dan keren nya lagi para komik tersebut juga mampu menulis script yang bagus, terbukti film-film besutan Raditya dhika atau Ernest prakasa sukses di pasaran, dan itulah yang membedakan film komedi generasi warkop dengan film komedi generasi para komikus indonesia, naah film stip and pensil inilah bukti betapa script yang dibangun berdasarkan punc line yang segar dapat membuat penonton tertawa.

film ini menceritakan tentang anak-anak orang kaya mencoba memberikan kepedulian pada kondisi ketimpangan sosial di jakarta, mereka membangun sekolah gratis untuk mengajari anak jalanan membaca, tapi jalan usaha ke empat anak muda ini tidak mulus, nah disinilah potret sebenarnya kondisi sosial kita, dimana jurang kemiskinan begitu dalam, tapi semua di kemas dengan cara segar, apalagi ernest dkk mampu memerankan peran nya dengan sangat natural, meski Sutradaranya Aedy Octaviand bukan komikus, tapi rasanya film ini dapat menggambarkan bahwa pesan-pesan kritik sosial tidak mesti harus diteriakan dengan keras dan bising, tapi bisa juga dengan sindiran lucu dan menghibur.

Film ini juga mempertemukan pemain seperti Panji pragiwaksono dengan joko anwar sebagai penulis,saat dimana keduanya dalam kutub yang berbeda di event pilkada yang paling riuh sepanjang sejarah politik indonesia, namun mereka berdua tetap bersama dalam indahnya dunia film yang menyatukan, keduanya juga memberikan kontribusi untuk film ini hingga menjadi film yang menghibur dan menyegarkan suasana politik yang sumpek dengan Hoak dan perpecahan, sebenarnya dunia film itu gak terpengaruh dengan pertikaian elektability politik, kita masih ingat ketika peluncuran perdana syuting film Chrisye di rollingstone cafe, saat itu dalam satu event mempertemukan sys NS dan Taufiq ismail tapi keduanya saling melempar senyum dengan hangat dan bersehabat, jadi film adalah wadah yang mempersatukan seniman dan seluruh pencinta film.

Film stip dan pensil ini adalah produk MD  pictures ...sebagai refrence MD baru saja sukses dengan film Danur, jadi tradisi box office juga harus digaungkan terus karena dengan semangat itu maka film indonesia jadi lebih maju karena di suport oleh penikmatnya sendiri, maka penulis dan sutradara di tuntut untuk menghadirkan sesuatu yang baru dan menyegarkan, seperti yang akan dilakukan oleh MNC picture nanti dengan menghadirkan sebuah film biopic musisi legenda indonesia, maka disitulah betapa mahalnya sebuah ide, karena idelah orang makin terinspirasi dan memacu dirinya untuk memberikan karya-karya terbaik yang akan menghidupkan ekonomi kreatif indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline