Lihat ke Halaman Asli

Guna Meningkatkan Kesehatan Lansia, Mahasiswi Tim II KKN UNDIP Lakukan Posbindu PTM Lansia

Diperbarui: 13 Agustus 2022   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mijen, Semarang (30 Juli 2022). Setelah sebelumnya resmi diterjunkan ke lapangan pada periode waktu 5 Juli 2022 hingga 18 Agustus 2022, tim II KKN yang bertugas di Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen mengadakan edukasi terkait sindroma metabolik yang sering terjadi pada lansia. Selain edukasi, juga dilaksanakan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) pada lansia di Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

 Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disebut KKN merupakan salah satu upaya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Univeritas Diponegoro (UNDIP) telah resmi menerjunkan mahasiswa KKN pada tanggal 5 Juli 2022 lalu di berbagai wilayah di Indonesia. 

KKN dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh rumpun keilmuan yang ada di UNDIP guna melatih kerja sama antar profesi dan aplikasi bidang keilmuan masing-masing. Salah satu tim KKN yang diterjunkan ke lapangan berlokasi di Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

Di Indonesia sendiri, penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung koroner (PJK), dll meningkat angka kejadiannya seiring dengan bertambahnya waktu. Penyakit-penyakit tersebut biasanya banyak terjadi pada orang yang sudah lanjut usia.

Setelah dilakukan survey singkat kepada Kepala RT setempat diketahui bahwa beberapa lansia di sana memang mengalami tekanan darah tinggi, diabetes atau kencing manis, dan kolesterol yang tinggi. Dengan landasan permasalahan tersebut, mahasiswi KKN UNDIP melakukan edukasi mengenai sindroma metabolik dan juga Posbindu Lansia bersama Ibu-Ibu PKK setempat dan Puskesmas setempat.

Sindroma Metabolik (SM) merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut suatu kelompok gangguan metabolik yang di dalamnya termasuk hipertensi, obesitas sentral, resistensi insulin, dislipidemia aterogenik. Sindroma Metabolik dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung pembuluh darah. 

Dalam penegakkan diagnosisnya diperlukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar trigliserida, HDL, dan gula darah puasa (GDP). Selain itu juga diperlukan pemeriksaan tekanan darah dan lingkar pinggang.

Pada tanggal 30 Juli 2022, Fiina Wafiroh, mahasiswi Kedokteran, Fakultas Kedokteran UNDIP melakukan edukasi terkait sindroma metabolik dan melaksanakan Posbindu Lansia PTM bekerja sama dengan PKK setempat dan Puskesmas Mijen. 

Program ini sesuai dengan tema KKN UNDIP kali ini yaitu pemberdayaan masyarakat berbasis SDG's. Selain itu, program ini juga menjalankan program Pemerintah bekerja sama dengan Puskesmas Mijen. Kegiatan ini dilakukan di RT 05 RW 04 Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen dan di Kampung Flora RW 10 Kecamatan Mijen.

Kegiatan edukasi tentang Sindroma Metabolik dimulai dengan memberikan penyuluhan singkat menggunakan slide power point terkait dengan pengertian, faktor risiko, dampak, cara mengatasi, hingga rempah-rempah yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi Sindroma Metabolik. Namun, ditekankan bahwa konsumsi rempah-rempah tidak boleh berlebihan dan tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat dari dokter.

Setelah dilakukan penyuluhan, masing-masing lansia satu persatu diminta untuk mengisi lembar yang telah disediakan yang berisi identitas dan memberikan fotocopy kartu identitas. Lansia dilakukan tanya jawab singkat terkait riwayat penyakit tidak menular yang pernah diderita di keluarga maupun diri sendiri, wawancara terkait pola makan, pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, lingkar perut, pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), benjolan payudara, dan pemeriksaan mata serta telinga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline