Lihat ke Halaman Asli

Efwe

TERVERIFIKASI

Officer yang Menulis

Omong Kosong Pemboikotan Produk Barang dan Jasa Indomaret

Diperbarui: 26 Mei 2021   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merdeka.com

Seruan melakukan pemboikotan terhadap produk-produk dan jasa perdagangan milik PT. indomarco Prismatama induk usaha jaringan toko ritel Indomaret, sungguh sangat menggelikan dan kurang rasional.

Menggelikannya, lantaran sudah hampir dapat dipastikan seruan ini tak akan efektif. Rasionalitasnya pun tak jelas, tujuan pemboikotan itu sebenarnya untuk apa?

Menunjukan eksistensi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sebagai kelompok penyeru pemboikotan?

Andai pun pemboikotan itu memang terjadi dan berlangsung efektif sehingga operasional Indomaret terganggu akibatnya akan banyak penutupan gerai, berapa banyak pekerja yang akan kehilangan pekerjaannya.

Apakah pemilik dan pemegang franchise Indomaret akan hidup susah? Ya tentu tidak mereka masih memiliki modal yang cukup untuk kembali membangun usahanya.

Lantas bagaimana nasib pekerja dan keluarganya? Mereka harus kehilangan pendapatan untuk membiayai kebutuhan hidup mereka, akibat tempat mereka mengais rezeki harus tutup.

Ini yang diharapkan oleh KSPI dan pihak-pihak yang menyerukan pemboikotan tersebut?

Meskipun saya sangat yakin bahwa hal ini tak akan terjadi, lantaran sudah hampir dapat dipastikan urusan boikot-boikotan produk itu tak akan efektif seperti yang sudah-sudah.

Tentunya kita masih ingat ketika ada pihak yang menyerukan pemboikotan produk Sari Roti beberapa tahun lalu, berbagai platform media sosial dipenuhi ajakan untuk memboikot produk tersebut.

Hasilnya, PT. Nippon Indosari produsen Sari Roti baik-baik saja, malahan mereka terus melakukan ekspansi usaha, produknya tetap dinikmati oleh masyarakat luas.

Kemudian, saat kasus Presiden Perancis Emmanuel Macron yang dianggap mendiskreditkan umat Islam, seruan boikot produk-produk Perancis tak efektif juga untuk menekan pemerintah Perancis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline