Lihat ke Halaman Asli

Indonesia New Normal: Adaptasi Tatanan Hidup Baru

Diperbarui: 15 Juni 2020   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekitar tiga bulan sudah Indonesia menjalani kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hari ke hari kasus positif terus meningkat. Lumayan banyak yang telah sembuh, tak sedikit pula mereka yang gugur dalam berusaha melawan pandemi Covid-19 ini. Masyarakat hidup ditengah berbagai pemberitaan mengenai Covid-19.

Bermacam-macam respon yang diberikan ketika melihat atau mendengar suatu pembicaraan mengenai Covid-19, ada yang cemas, takut, khawatir,marah, dan lainnya. Walaupun tetap saja ada segelintir orang yang masih tenang dan tetap menjalankan aktivitasnya di rumah.

COVID-19 telah merombak kegiatan yang biasanya kita lakukan sehari-hari baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

Akibatnya banyak masyarakat yang tidak dapat menjalankan fungsi dan peran sosialnya secara maksimal, sehingga kebutuhan hidupnya sehari-hari pun sulit untuk dapat terpenuhi.

Hingga kini Indonesia telah melonggarkan kebijakan PSBB yang telah dilakukan. Juga sedang marak dibicarakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk menjalankan kebijakan baru, yaitu New Normal. Kebijakan ini telah dicanangkan oleh organsisasi internasional Wordl Health Orgabization (WHO).

WHO sendiri telah merilis beberapa syarat bagi suatu negara jika ingin menetapkan kebijakan New Normal di negaraanya.

Diantaranya, Negara harus sudah dapat mengendalikan penularan Covid-19 di wilayahnya.

Kedua, Sistem kesehatan (rumah sakit dan peralatan medis) sudah harus mampu melakukan identifikasi, isolasi, pengujian, pelacakan, dan karantina korban yang terinfeksi.

Syarat dari WHO ketiga, wilayah yang memiliki kerentanan tinggi harus menekan resiko penularan.

Empat, diharuskannya menerapkkan protokol kesehatan demi pencegahan di lingkungan kerja.

Selanjutnya, penekanan dan pengendalian resiko penularan dari pembawa virus yang masuk kedalam wilatah tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline