Lihat ke Halaman Asli

Re-adaptation Pembelajaran di Sekolah Pasca Pandemi

Diperbarui: 30 Oktober 2022   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fatimah Azzahra

Pendidikan Sosiologi, FIS, UNJ

Fatimah122900@gmail.com

PENDAHULUAN

Seperti yang kita ketahui, dua tahun telah dilalui dengan masa pandemic Covid-19, salah satu masa-masa kelam dalam sejarah hidup manusia. Pandemi telah memberi dampak pada hampir seluruh sector kehidupan manusia. Dalam dunia pendidikan, Kemendikbud langsung menanggapi mengenai pandemic Covid-19 dengan mengeluarkan kebijakan melalui surat edaran no. 04 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus disease (Covid-19). Fokus dari pembelajaran jarak jauh atau daring ini ialah peningkatan pemahaman peserta didik mengenai pandemic Covid-19 (Kemendikbud.go.id).

Perubahan mengenai metode pengajaran dari yang semula tatap muka menjadi pembelajaran daring tentunya memiliki dampak tersendiri untuk masyarakar. Dampak positifnya ialah terjadinya percepatan modernisasi, masyarakat saat masa pandemic dituntut untuk bisa menggunakan teknologi salah satunya smartphone. Namun selain dampak positif tersebut ada dampak-dampak negative lainnya yang terjadi beberapa diantaranya ialah (Zuraini,dkk, 2022: 16-21)

  • Terjadi perubahan atau melemahnya nilai dan norma dalam masyarakat, solidaritas masyarakat yang semula menguat dan erat mengalami perubahan ketika masa pandemic Covid-19. Ketika masa pandemic, orang-orang akan cenderung lebih bersikap individualistis yaitu mementingkan dirinya sendiri dan kurang memperhatikan lingkungan sosial sekitarnya. Masyarakat justru menjadi saling curiga dan saling membatasi diri.
  • Terjadi cultural lag atau kesenjangan budaya, merupakan ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan akibat terjadinya perubahan serta pergeseran budaya. Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba selama masa pandemic Covid-19 yang tidak dibarengi dengan kesiapan sumber daya telah menyebabkan terjadinya cultural lag. Contohnya yaitu pelarangan mudik, penutupan rumah ibadah, dan penguburan jenazah pasien Covid-19.
  • Terjadi cultural shock atau guncangan budaya, merupakan kondisi ketika masyarakat mengalami guncangan atau kaget karena belum siap menerima perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi selama masa pandemic Covid-19 menjadikan masyarakat belum terbiasa dengan keadaan yang ada sehingga perlu adanay proses adaptasi.

Dampak-dampak tersebut tidak hanya berlaku untuk jangka pendek atau selama pandemic, namun juga masih berlanjut hingga masa new normal atau pasca pandemic. Kondisi pembelajaran di sekolah yang sebelumnya dilakukan dengan tatap muka lalu kemudian terpaksa beradaptasi dengan pembelajaran daring hingga harus beradaptasi kembali dengan pembelajaran tatap muka. Hal ini tentunya menyebabkan guncangan-guncangan dan perubahan nilai norma yang berlaku dalam masyarakat. Ketika masa pandemic Covid-19 siswa terbiasa dengan gadget, intensitas bermain smartphone nya bertambah sehingga ketika keadaan balik seperi semula yaitu pembelajaran tatap muka banyak siswa yang kecanduan. Siswa yang sudah terbiasa menggunakan gadget selama masa pandemic, menjadikan mereka lebih focus kepada smartphone dari pada mendengarkan penjelasan guru didalam kelas.

Untuk itu, artikel ini akan mencoba melihat lebih lanjut bagaimana proses adaptasi kembali pembelajaran di sekolah yang semula tatap muka lalu berubah menjadi daring dan berubah kembali menjadi tatap muka. Artikel ini juga akan melihat bagaimana dampak dari system pembelajaran daring yang terjadi selama masa pandemic Covid-19. Perubahan-perubahan yang terjadi cukup cepat ini menghasilkan guncangan-guncangan dan perubahan nilai norma dalam masyarakat.

HASIL TEMUAN

Media dan Problematika Pembelajaran Selama Masa Pandemi

Pembelajaran dan pendidikan adalah aspek yang tidak dapat diberhentikan karena menjadi wadah untuk membentuk karakter anak bangsa. Seorang guru atau pendidik harus mampu cepat beradaptasi dengan kondisi yang selalu berubah-ubah, seorang guru harus menguasai media pembelajaran termasuk media pembelajaran selama masa pandemic. Menurut Dabbagh dan Ritland (dalam Lalu Gede, 2020: 82-93) media pembelajaran online ialah system belajar yang terbuka serta tersebar menggunakan perangkat pedagogi yang bisa diakses dengan internet dan teknologi berbasis jaringan. Media pembelajaran online memiliki beberapa keuntungan yaitu pembelajaran bersifat mandiri, meningkatkan tingkat ingatan, memberikan kemudahan dalam penyempaian informasi, mengunduh serta mengupdate materi pembelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline