Lihat ke Halaman Asli

Inilah Bioskop-bioskop Alternatif di Jakarta

Diperbarui: 19 Maret 2016   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi bioskop melalui foto yang saya ambil di Jakarta Biennale 2015"][/caption]Selamat bulan film nasional! Selagi Maret belum usai, tidak ada salahnya bagi kita menikmati film-film dalam negeri. Ke mana kita bisa menonton film-film dalam negeri di bulan film nasional ini?

Bagi yang tinggal di Jakarta, ada beberapa tempat pemutaran alternatif yang sudah pasti menyajikan daftar putar film karya anak negeri, sebagai perayaan bulan film nasional. Nah, di mana saja tempat tersebut? Berikut adalah rekomendasi versi saya.

1.      Kineforum

[caption caption="sumber foto: kineforum.org"]

[/caption]Berkonsep bioskop mini, Kineforum merupakan persembahan XXI, yang dikelola Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), dengan bantuan para sukarelawan. Dengan kapasitas sekitar 45 kursi, Kineforum di bulan Maret ini sudah memulai program pemutarannya dengan pemutaran film-film karya anak bangsa, salah satunya program fokus Riri Riza. Dalam sehari, biasanya diputar sebanyak tiga film dengan judul berbeda, yakni siang (14.00), sore (17.00), dan malam (19.00).

Setiap pemutaran, dikenakan donasi Rp 15 ribu. Film-film yang diputar, terdapat variasi dari berbagai tahun produksi dan sutradara. Di luar program bulan film nasional, Kineforum juga tetap memutarkan film-film dari berbagai penjuru dunia dan Nusantara. Tak jarang, pemutaran juga tidak dikenakan donasi atau gratis.

Berlokasi di belakang Galeri Cipta III kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Anda yang ingin menghabiskan waktu menonton dengan pilihan film alternatif yang tidak diputar di bioskop, bisa menuju ke sana melalui akses comuter line turun di stasiun Cikini, lalu naik Metro Mini jurusan Senen-Manggarai turun di depan TIM. Namun, saya sarankan, karena biasanya menunggu Metro Mini lama, lebih baik Anda memilih bajaj atau ojek dengan kisaran ongkos Rp 15 ribu- Rp 20 ribu. Anda bisa mengikuti informasi program penanyangan Kineforum melalui akun twitter @kineforumdkj dan instagram @kineforumdkj.

2.      Kinosaurus

[caption caption="sumber foto: manual.co.id"]

[/caption]Jika Kineforum berkonsep bioskop mini, Kinosaurus berkonsep "bioskop rumahan". Kita diperkenankan bersantai ria sembari menonton film. Dengan tersedianya coffee shop, kita bisa memesan secangkir kopi untuk menemani menonton. Kursi yang tersedia pun tidak seperti yang ada di Kineforum atau bioskop pada umumnya, melainkan kursi santai, bantal empuk, bahkan meja. Jadi, Anda serasa berada di kamar rumah. Bebas meluruskan kaki apabila pegal, asal tidak mengganggu penonton lain.

Biasanya,  Kinosaurus mematok tiket per penayangan, Rp 50 ribu, dan Anda akan mendapat semacam kartu yang berisi sepuluh kolom. Artinya, jika sudah menonton hingga 10 kali, gratis nonton sekali, begitulah informasi yang saya dapat dari bagian reservasi sewaktu menonton di Kinosaurus. Namun, di bulan film nasional ini, ada beberapa pemutaran film dalam negeri yang gratis. Kinosaurus biasanya memulai pemutaran pukul 19.00.

Terletak di belakang toko buku Aksara, Kemang, Jakarta Selatan, akses bisa menggunakan ojek daring, atau taksi karena tidak ada angkutan umum. Anda bisa mengikuti informasi program penayangan melalui akun instagram @kinosaurus

3.      Paviliun 28

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline