Lihat ke Halaman Asli

Kekurangan Fisik Bukanlah Sebuah Hambatan untuk Menjadi Seorang Guru

Diperbarui: 23 Januari 2023   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru Sang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa ( Sumber Gambar : Farhan Ainurahman Ashari)

Kekurangan fisik sering menjadi masalah besar bagi seseorang, Tak banyak orang bisa menerima kenyataan yang pahit dalam hidupnya. Terkadang mereka harus sabar dan pasrah menerima cacian serta hinaan dari orang-orang di sekitarnya, hal itu juga bisa membuat mereka menjadi patah semangat dalam menjalani kehidupan.

Mereka kerap juga mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dan tidak adil. Tak jarang orang dengan ketidaksempurnaan fisik juga dikucilkan oleh masyarakat. Bahkan banyak yang tidak kuat bertahan dengan kekurangan fisik yang dimilikinya. Namun tidak dengan pria satu ini yang berprofesi sebagai seorang guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Bandung.

Hendra Hidayat. Pria berusia 32 tahun ini terlahir dengan kondisi mata yang tidak bisa melihat alias tunanetra. Ia rumbuh besar di Kota Kembang, Kota Bandung. Setelah lulus dari SMA Negeri 7 Bandung,  Hendra melanjutkan pendidikannya di Universitas Pendidikan Indonesia dan mendapatkan gelar sarjana pendidikannya pada tahun 2011.

Pria yang akrab dipanggil Hendra ini, mempunyai metode unik pada saat mengajar. Salah satunya yaitu cara dia memeriksa pekerjaan rumah dari para siswanya. Ia akan menyuruh satu persatu siswa untuk maju kedepan dan membacakan pekerjaan rumah yang mereka buat, dari situ Hendra akan tau apabila ada kecurangan atau siswanya yang mencontek dari teman lainnya.

DI kala waktu luang, Hendra mengisinya dengan bekerja sampingan sebagai tukang pijat refleksi. Ia sering menerima panggilan dari teman atau tetangga di sekitar tempat tinggalnya. Biasanya ia diberi upah Rp. 50.000,00 hingga Rp.100.000,00 untuk sekali kerjanya.

Semua pekerjaan pasti ada hambatannya, hal itu juga sering dialami Hendra. Menjalani profesi sebagai guru tidak membuat Hendra terbebas dari berbagai hambatan dan masalah. Terkadang ada beberapa siswa-siswi yang susah diatur pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.  Dengan hati yang ikhlas, Hendra tetap bersabar menghadapi segala hambatan yang ia yakini sebagai ujian dalam pekerjaan yang sedang dijalaninya itu.

Berprofesi sebagai guru telah dijalani Hendra sejak  tahun 2022. Walaupun ia hanya diberi jatah mengajar 1 kelas saja, ia tetap menjalani tugasnya dengan penuh semangat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline