Lihat ke Halaman Asli

Fajar Patmawan

Minimalism

Puisi │Mengapa Kita Takut Menyapa Perpisahan?

Diperbarui: 13 Juli 2018   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa kita terlalu berharap sesuatu yang nyata di dunia yang fana dan terkadang maya

Mengapa kita terlalu berharap sesuatu yang kekal dalam keterbatasan akal dan moral

Mungkin membicarakan kehidupan setelah kematian terlalu menakutkan

Sedangkan kita masih saja terlalu takut berpisah, masih ingin bersama selama mungkin

Jika kita akhirnya harus kehilangan satu sama lain, akankah hal indah tetap menetap dalam harap dan ratap

Jika kita akhirnya telah menemukan yang lain, akankah kita mencari separuh hati yang bunuh diri, agar sedikit mengerti

jika tuhan menakdirkan kita jatuh cinta yang kesekian kali, akankan kita masih memilih tanpa pilihan lagi

Jika tuhan menakdirkan kita putus cinta yang kesekian kali, akankah kita masih memilih kembali tanpa perlu pergi lagi

Maka apa yang perlu dipertanyakan dari sebuah jawaban yang tak perlu lagi dipertanyakan. cinta tidak butuh dicintai dan mencintai

Adakah cinta yang terlarang, ataukah hanya sekedar cara memaknai dan menjalani yang terkadang menyimpang dan tersesat mencari

Manusia membutuhkan cinta untuk saling mengutuhkan satu sama lain, pula untuk menjadi utuh dengan tuhan sesuai kepercayaan diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline