Lihat ke Halaman Asli

Faizal Nur Rohman

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Mengenal Pengajian Rutin Selapanan Malam Minggu Pon di Dusun Tanduran

Diperbarui: 14 Agustus 2022   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pengajian Rutin Selapanan (25/06/2022). Dokpri

Hari Sabtu (25/06/2022) lalu, Warga Desa RW 04, Dusun Tanduran, Desa Caturanom, Kecamatan Parakan, Temanggung, Jawa Tengah kembali menggelar acara Pengajian Rutin Selapanan malam Mingggu Pon bertempat di Musala An-Nur.

Pengajian di dusun ini diadakan setiap selapanan sekali (tiga puluh lima hari) tepatnya pada hari Sabtu Pahing atau Malam Minggu Pon pada kalender Jawa. 

Pengajian ini dihadiri oleh warga sekitar RW 04 yang di dominasi oleh ibu-ibu dan bapak-bapak hingga memenuhi Musala bagian teras, terdapat juga anak-anak yang antusias mengikuti selapanan kali ini, bersama dengan mahasiswa KKN MIT 14 Kelompok 03 UIN Walisongo Semarang yang meramaikan pengajian ini.

Istilah "selapan" yang kemudian menjadi kata kerja "selapanan", merupakan hitungan satu bulan berdasarkan hari dan tanggalan Jawa. Jumlah siklusnya akan berulang setiap tiga puluh lima hari sekali. Seperti yang telah diketahui bahwa jumlah hari pasaran atau netu merupakan hitungan hari Suku Jawa. 

Perhitungannya berjumlah lima hari pasaran. Ada; Pahing, Pon, Wage Kliwon, dan Legi. Hari pasaran tersebut melekat pada 7 hari dalam satu pekan.

Siklus kegiatan 35 harian ini merupakan perwujudan pelaksanaan sebuah kegiatan. Ia bisa menjadi penanda bahwa selama satu kali siklus tersebut. Pengajian ini merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh Jamaah Nadhlatul Ulama (NU). Sebelum acara inti dimulai, biasanya diawali dengan istighosah bersama untuk mendoakan arwah para syuhada dan keluarga.

Selapanan rutin kali ini dipimpin oleh Pak Ustadz Miftahudin dengan mengajak para Jemaah Musala An-Nur untuk membaca Asmaul Husna, Dzikir, Tahlil, dan juga melantunkan Sholawat Diba' Simtudduror yang diiringi oleh grub rebana dari pemuda sekitar. Para warga dan anak-anak antusias dalam melantunkan sholwat ini.

Pada sesi pengajian Miftahudin selaku Pak Ustadz dalam penyampaiannya memberikan kajian terkait hikmah yang diambil dari Nabi Ibrahim, syarat dan rukun ibadah haji tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha serta mengingatkan para jamaah agar terus istiqomah dalam ibadahnya. Kemudian, acara ini diakhiri dengan berdoa bersama.

Tujuan dari pengajian selapanan rutin yang digelar setiap Malam Minggu Pon di Dusun Tanduran ini adalah sebagai sarana untuk belajar agama bagi warga sekitar serta untuk mempererat silaturahmi antarwarga dan juga menjadi sebuah tradisi silaturrahim yang harus terus digalakkan di tengah masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline