Lihat ke Halaman Asli

Menyadari Emosi dari Awal

Diperbarui: 23 Desember 2021   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecerdasan emosional (sumber: dictio.id)

Berpikir terlebih dahulu sebelum menyampaikan

Kecerdasan yang dimiliki dari setiap manusia tentu tidak saja hanya diperlukan kecerdasan intelektual atau IQ akan tetapi kecerdasan yang dibutuhkan juga adalah kecerdasan emosional atau pun EQ. 

Apalagi ketika kita hendak membangun relasi antar pribadi, kecerdasan emosional inilah yang penting untuk diperhatikan dan juga dipelajari. Mungkin udah gak asing lagi bagi kita ketika dengar kata 'emosi'. Salah satu hal yang sering muncul dan kita temui di sekitar kita sampai pada saat ini bahkan pernah juga ada terjadi pada diri kita maupun dalam hubungan antar pribadi.

Manizar (2017) berpendapat bahwa emosi merupakan salah satu kecakapan yang dimiliki oleh seorang manusia sejak lahir dan akan terus berkembang mengikuti lingkungannya. 

Dengan kata lain, kita gak akan mungkin secara terus menerus berada dalam posisi yang sama ketika kita lahir mengenai emosi kita tapi melihat lingkungan sekitar kita saat ini pastinya bakal ada perubahan yang terus berkembang seiring berjalannya waktu dan juga dengan berbagai situasi dan kondisi yang berbeda.

Mayer dan Salovey (dalam Yantiek, 2014) berpendapat bahwa kecerdasan emosi merupakan suatu kecerdasan sosial yang bertautan dengan kemampuan individu untuk memonitor baik itu emosinya sendiri maupun emosi dari orang lain. 

Dalam membangun relasi antar pribadi, bukan hal yang sembarangan karena hal ini gak mungkin akan berjalan dengan efektif kalau kita hanya terfokus pada kecerdasan intelektual kita dalam membangun sebuah relasi tetapi penting juga untuk ada kecerdasan emosional agar relasi yang akan dibangun ini dapat berjalan dengan efektif.

Mungkin ini sudah gak asing lagi dan bukan kali pertama mendengar bahkan menjumpai kasus-kasus seperti ini, apalagi dalam konteks hubungan percintaan dan persahabatan

Kasus serupa yang pernah aku rasakan yaitu dimana aku punya 3 orang sahabat perempuan yang selalu bersama dan selalu bercerita ketika ada masalah atau hal lainnya lalu pada saat kami sedang keluar untuk nonton, tiba-tiba (mantan) pacar aku waktu itu menelpon dan bilang kalau mending aku pulang aja gak usah lanjut nonton karena dia tahu bahwa aku lagi bareng 3 sahabat perempuanku.(mantan) pacar saya ini sontak mengatakan bahwa dia tidak suka kalau saya selalu keluar apalagi bareng sahabat-sahabat aku. 

Disini menunjukkan bahwa (mantan) pacar saya ini seperti cemburu tetapi dia mengomunikasikan emosinya ini dengan cara yang salah karena tidak melihat situasi terlebih dahulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline