Lihat ke Halaman Asli

Erni Wardhani

Guru, penulis konten kreator (Youtube, Tiktok), EO

Tugu Botol Kecap, antara Kenangan, Kontrak, dan Tata Ruang Publik

Diperbarui: 8 Agustus 2022   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pembongkaran tugu botol kecap. (Foto: istimewa via tribunnews.com)

Bagi yang sering melewati jalanan antara Cianjur dan Bogor, atau yang hendak bepergian ke puncak atau Jakarta, tentu tidak akan asing akan sebuah tugu yang begitu mencolok karena ukurannya yang sangat besar dan bentuknya yang menyerupai botol kecap raksasa. 

Ya, tentu Anda tahu akan keberadaan tugu Botol Kecap yang terletak di perbatasan Cianjur-Bogor. 

Saking ukurannya yang tergolong unik karena sangat besar, dan penempatannya yang sangat pas dari jangkauan pandangan mata, maka tidak heran kalau Tugu Botol Kecap ini dijadikan ikonik kota Cianjur. Sebetulnya di Cianjur selain Tugu Botol Kecap, masih banyak yang lainnya. 

Ada Tugu Mangkok Bubur Tumpah, Tugu Kuda Kosong, Tugu Lampu Gentur, Tugu Tauco, Tugu Ayam Pelung, Tugu Pramuka, Tugu Pandanwangi, dan masih banyak lagi. 

Namun, Tugu Botol Kecap banyak menyimpan kenangan tersendiri, khususnya bagi masyarakat Cianjur.

Tugu Botol Kecap merupakan tugu yang tergolong paling tua di antara tugu-tugu yang disebut di atas. Hampir 40 tahun tugu tersebut menemani para pemakai jalan. Bahkan dijadikan sebagai penunjuk arah. 

Dibongkarnya tugu botol kecap tersebut dikarenakan kontraknya tidak diperpanjang lagi, sehingga mau tidak mau, ikonik tersebut harus dihilangkan walau banyak sekali warga yang menyayangkan dengan keputusan tersebut. 

Salah satu alasan pembongkaran tugu tersebut adalah karena promosi lewat itu sudah tidak efektif lagi di tengah gempuran promosi lewat sosial media yang dirasa lebih pas, cepat dan nyata. 

Tugu Botol Kecap Ikon Wisata Puncak | Sumber: id.qura.com/pevita hernandez

Sudah 10 tahun ke belakang mungkin iklan di media luar ruang dianggap masih cocok dan paling menjanjikan, namun di era serba instant sekarang, berpromosi lewat media sosial jauh lebih menguntungkan, lebih murah dan relatif sangat cepat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline