Lihat ke Halaman Asli

Ada Rindu di Kompasianival 2014

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14172851731360507755

Dari banyak cerita yang ada di hajatan kompasianival kemarin, saya ingin menceritakan sesuatu yang tidak ingin dilewatkan begitu saja, karena di ujung stand pergelaran tahunan ini ada seseorang yang duduk serius sambil sesekali memberi senyum dengan sebuah pensil di tangan kanan dan buku sketsa di tangan kirinya.

Tahun demi tahun telah terlewati begitu saja, memang begitu saja tanpa ada sesuatu yang menarik bagi orang lain. Tapi, bagi saya dan juga bagi teman-teman yang harusnya mengisi dan menemani seseoranag yang sedang duduk menggambar itu adalah tahun demi tahun yang menarik. Cerita yang kalau dituliskan di lembaran page blog, kita perlu scrolling down sampai mata kita lelah tetapi terus ingin membacanya. Ada yang datang, ada yang pergi. Tetapi nama itu tetap ada, Canting. Saya menemukan tulisan itu di sebuah papan nama yang telah disiapkan panitia kompasianival 2014. “

Dulu saya sering bingung untuk menjawab ketika ditanya oleh teman atau sesame pegiat komunitas tentang Canting itu apa? Dan saya kembali bingung sekarang ketika ditanya Canting kemana? Selalu ada kaitan mengenai bingung, teman-teman di canting lebih suka menyebut absurd ketimbang menjadi bingung. Daripada dibikin bingung, karena keabsurdan, kesederhanaan yang selalu ada tidak perlu dipermasalahkan, biarlah menjadi seperti itu.

Kompasianival 2011, 2012, 2013, dan terakhir 2014 beberapa hari yang lalu. Selalu ada bayangan bahwa canting selalu ada di hajatan ini. Seseru 2011 bahwa kita, Canting datang dengan sebuah travel bus hingga petugas parker FX Plaza kebingungan. Semangart 2012 yang dibawa dari Jogja hingga mememutuskan mendirkan tenda dengan daun kering di sekelilingnya mengotori Gandaria Citty. Sesepi 2013, kalau ini memang hajatan yang sepi. Di 2014 ini, ketika memasuki arena kompasianival saya sendiri bertujuan memang untuk silaturahmi kembali dengan temen-temen yang lama tidak pernah bertemu, dari message teman yang membuat kaget, booth canting kok sepi? Emang ada boothnya?

2014 menjadi tahun terbaik pelaksanaan kompasianival, memang seharusnya karena sudah 3 kali pelaksanaan yang seharusnya bisa menghebohkan social media Indonesia, sebuah perayaan dalam rangkaian aksi untuk Indonesia. Rayakan itu, buktikan, tunjukan aksimu, mungkin seperti itu yang saya dapat dari deretan booth selain booth sponsor dengan aksi untuk Indonesia yang telah dijalankan teman-teman.

Saya masih berdiri di depan booth sambil sesekali tersenyum melihat seandainya yang lesehan itu banyak, meramaikan dengan teriakan dan guyonan mereka. Kemudian, tahun depan masih ada lagi, kita tunggu saja. Kemudian, saya melanjutkan ngobrol dengan kang emte tentang pasal 27 ayat 3 UU ITE J

Sekali lagi selamat untuk hajatan tahun ini yang lebih dari menarik dengan aksi-aksinya. Tahun depan akan ada banyak aksi lagi. Mari tetap bersama berani bermimpi

14172853211123766107

"Yang kita rindukan adalah apa yang selalu kita inginkan, yang kita rindukan adalah apa yang kita inginkan, di masa depan. Bersama segelas dua gelas kopi kita akan tuntaskan kerinduan ini bersama. Canting."

Jakarta, ketika hujan bersama secangkir kopi. Ini bukan Canting (baca: Catatan Penting)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline