Lihat ke Halaman Asli

Endah Wahyu Sugiharti

Pendidik, Pengrajut, dan Ibu Rumah Tangga

Dongeng | Si Anjing dan Si Harimau

Diperbarui: 21 Mei 2018   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu ketika, anjing pergi dari rumah sang majikan. Anjing terus berjalan tanpa arah hingga sampailah pada suatu hutan rimba yang ada didaerah tersebut. Kata anjing " aha aku ingin hidup bebas tanpa majikanku, aku ingin hidup dihutan rimba ini bersama teman-teman binatang lainnya" kemudian dengan gagahnya anjing melangkahkan diri masuk kehutan rimba.

Benar kata anjing, disana anjing mendapatkan banyak teman. Dengan sangat bergembira dia selalu bercerita pada binatang-binatang lainnya. Semakin hari anjing merasa semakin kuat diantara teman-temannya itu. Terlihatlah tabiatnya yang jelek, anjing suka membicarakan hal-hal jelek teman-temannya. 

Anjing suka merasa bahwa ia adalah binatang paling sempurna dialam semesta ini. Hingga suatu hari, para binatang yang ada dirimba itu dibuat resah oleh tingkah anjing, terakhir anjing mengadu domba binatang satu dengan binatang lain sehingga menyebabkan hutan rimba itu tidak tenang lagi. 

Maka ditetapkankan satu binatang untuk menghadap sang raja yaitu harimau yaitu gajah. Dihadapan harimau gajah menceritakan semua permasalahan yang menimpa para rakyat binatang. Harimau murka, harimau tidak menyukai binatang seperti anjing hidup dihutan rimba itu. Dengan hati yang memanas, harimau mencari anjing sombong itu.

Semua rakyat binatang sungguh terkaget-kaget melihat harimau semarah itu. Tidak pernah dilihatnya sang raja begitu. Padahal apabila rakyatnya memiliki masalah dia menjadi penengah. Tapi sungguh berbeda pada masalah ini. Tapi lambat laun mereka mengerti bahwa masalah ini sungguh luar biasa bagi kehidupan dan ketentraman mereka.

Bertemulah harimau dengan anjing. Dengan raungan sang sangat mengerikan, harimauu marah besar pada anjing. Anjing merasa takut. Anjing sadar semua tingkahnya. Tapi anjing ingin melarikan diri pun tak mampu. Ketingat dingin menyelimuti sekujur tubuhnya. Ampuni aku wahai raja. Aku tak akan mengulanginya kembali. Jawab harimau "pergilah sebelum aku makan dirimu hidup-hidup. Aku tak sudi punya rakyat sepertimu"..

Dengan hati yang berkecamuk, anjing pun pergi terbirit-birit meninggalkan hutan rimba itu.

Hikmah cerita ini adalah

Jangan jadi anjing yang suka menggong tetapi ketika dibentak dia langsung ketakutan. Jadilah harimau yang diam, tetapi jika diganggu dia akan menerkam.

Seperti itu juga manusia

Jangan suka membicarakan kesalahan orang dihari-harimu. Apabila yang dibicarakan membentakmu kau langsung diam.

Jadilah manusia yang pendiam, jika kesabarannya sudah tidak berarti maka dia akan menyerang orang yang telah mengganggunya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline