Lihat ke Halaman Asli

Enang Suhendar

Warga sadarhana yang kagak balaga dan gak macam-macam. Kahayangna maca sajarah lawas dan bacaan yang dapat ngabarakatak

Balotelli dan Upayanya Menendang Rasisme dari Lapangan Hijau

Diperbarui: 6 November 2019   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

supersport.com

Pertandingan sepakbola Liga Italia yang dihelat di Stadion Marcantonio Bentegodi antara Brescia dan Hellas Verona baru berumur 54 menit. Terlihat seorang striker berbakat berdarah Ghana, sedang berupaya untuk mempertahankan bola diantara dua bek  Hellas Verona di ujung kiri lapangan. 

Namun tiba-tiba sang stiker memungut bola dengan kedua tangannya, dan seketika itu pula menedang bola dengan sekeras-kerasnya ke arah tribun penonton. Rupaya Super Mario tidak tahan terhadap perlakuan penonton tuan rumah yang sepanjang pertandingan meneriakan yel-yel tidak terpuji padanya.

Penonton di tribun kurva melakukan tindakan rasisme dengan cara menirukan suara monyet kepada mantan pemain Manchester City tersebut. Balotelli marah, murka, kecewa, dan berusaha meninggalkan lapangan. Rekan-rekan setimnya juga para pemain Hellas Verona berusaha untuk menenangkan hati Balo dan meminta dia untuk tetap bersabar.

Dengan kebesaran hatinya, Super Mario pun tetap melanjutkan pertandingan. Kesabaran, upaya, kerja keras dan tindakan profesionalnya terbayar dengan gol indahnya ke gawang Hellas Verona pada menit ke-85 meskipun belum cukup untuk memenangkan timnya yang sebelumnya telah tertinggal 2 gol.

Kekesalan Si Bengal terhadap aksi rasisme cukup lumrah, karena bukan kali ini saja dia mendapatkan perlakuan memalukan tersebut. Terpaan rasisme seakan-akan menjadi langganan pemain yang lahir pada 12 Agustus 1990 tersebut.

Pada bulan Juni tahun 2009 saat Balotelli memperkuat Timnas Italia U-21 ketika dia sedang berjalan-jalan di sudut Kota Roma, tampak sejumlah orang melemparnya dengan pisang persis ke hadapannya.

Pada bulan April 2009 ketika berlangsung derby d'Italia di Turin, saat Balotelli berseragam Inter Milan, Juventini, kelompok pendukung Juventus juga menyanyikan nyanyian rasisme pada Balotelli, "Tidak ada orang Italia yang berkulit hitam". 

Mereka lupa bahwa hati Balotelli adalah untuk Italia sebagaiman dia ungkapkan pada 13 Agustus 2008 sesaat setelah secara resmi dia mendapatkan kewarganegaraan Italia. Dengan tegas Super Mario mengatakan "Aku Italia, aku merasa Italia, aku akan selamanya bermain untuk tim nasional Italia".

Sebulan sesudahnya, Mei 2009 Mario Balotelli kembali mendapat siulan penonton lawan, kali ini dari suporter Chievo. "Saya ingin bilang satu hal, tiap kali saya datang ke Verona, saya paham bahwa fans di sini akan semakin menjijikkan," ujar Balotelli seperti diberitakan Sky Sport Italia.

Februari 2013, saat Balotelli berseragam AC Milan dan melawan bekas klubnya Inter Milan, dilaporkan bahwa sebuah balon berbentuk pisang dilambaikan para pendukung Nerrazurri saat pertandingan derby di San Siro. Balotelli meresponnya dengan menaruh jari telunjuk di mulutnya sebagai tanggapan atas ejekan rasis yang ditujukan kepadanya.

Satu tahun kemudian, Februari 2014, di Stadion San Paolo saat Super Mario masih membela Rossoneri dalam lawatannya ke Napoli, Balotelli menutup mukanya dan menangis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline