Lihat ke Halaman Asli

Emylia Rezky

Mahasiswa

TB 2 Prof Dr Apollo: Beban (Expense)

Diperbarui: 18 Mei 2021   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1.1/dokpri

Laporan keuangan dari suatu perusahaan terdiri dari pemasukan dan pengeluaran. Beban merupakan salah satu unsur pengeluaran dalam akuntansi dimana beban adalah bagian dari aktivitas operasional perusahaan. Dengan adanya beban, perusahaan mampu untuk menghasilkan produk ataupun jasa untuk dijual.

Definisi Expense

Menurut Financial Accounting Standards Board (FASB), beban merupakan aliran keluar atau pemakaian aktiva serta timbulnya hutang selama satu periode yang berasal dari penjualan ataupun produksi barang, penyerahan jasa atau kegiatan lainnya yang merupakan aktivitas utama suatu entitas. Selain itu, beban (expense) juga merupakan kewajiban yang harus diperhitungkan untuk menentukan laba sebelum pajak atau laba bersih perusahaan, dan perhitungan ini akan dimasukkan dalam laporan laba rugi perusahaan. Beban (expense) dalam suatu perusahaan penting dalam menjalankan aktivitas operasional, dimana dalam pelaksanaan proses produksi barang atau jasa, pasti memerlukan pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk memperoleh laba usaha.

Mengacu pada definisi FASB yang memiliki dua komponen definisi yaitu beban dan rugi. Beban merupakan arus keluar yang terkait dengan aktivitas utama perusahaan dan kerugian merupakan penurunan aset ekuitas (bersih) yang timbul dari transaksi selain aktivitas utama perusahaan. Contoh beban dalam kegiatan sehari-hari perusahaan antara lain meliputi beban pokok penjualan, depresiasi dan beban gaji. Sedangkan, kerugian dapat timbul dari penurunan ekuitas dan transaksi periferal atau incidental.

Beban dapat terjadi karena adanya, hal-hal sebagai berikut:

  • Kewajiban yang harus dibayar perusahaan atas penggunaan utilitas yang berhubungan dengan aktivitas utama perusahaan (Misalnya, penggunaan listrik, air, dan telpon).
  • Biaya ataupun transaksi yang sudah terjadi pada masa lampau (Misalnya, upah gaji karyawan).

Pengakuan dan Pengukuran Expense

Pengakuan Expense

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, penggunaan aset atau manfaat ekonomi atau potensi jasa. Dalam setiap transaksi baik tunai maupun kredit, pembelanjaannya dikonfirmasi dan dicatat di dua lokasi, yaitu:

  • Sebagai beban atau biaya dalam laporan laba rugi, biaya tersebut adalah beban yang digunakan dalam periode berjalan. Pengeluaran kas keluar dapat secara langsung atau tidak langsung menghasilkan pendapatan.
  • Sebagai aset di neraca, biaya-biaya ini merupakan biaya-biaya yang telah dibayar dimuka tetapi masih dapat dilakukan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, biaya-biaya tersebut dimasukkan ke dalam biaya, dimana biaya tersebut untuk tahun berjalan, namun penggunaannya masih tersedia untuk beberapa tahun mendatang.

Saat penurunan manfaat ekonomi masa depan terkait dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal, beban tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Ini berarti bahwa pengakuan beban bertepatan dengan peningkatan kewajiban atau penurunan aset (misalnya, biaya yang harus dibayar untuk karyawan atau aset tetap).

Pengukuran Expense

Tidak ada solusi sederhana untuk mengukur barang dan jasa yang akan digunakan dalam aktivitas operasi perusahaan. Menurut pendapat pihak-pihak yang mengklaim bahwa beban adalah penurunan aset perusahaan dimana ukuran logisnya adalah nilai barang dan jasa yang digunakan dalam pengoperasian perusahaan. Sebaliknya, pihak yang menekankan pada laporan biaya arus kas diukur dengan transaksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline