Lihat ke Halaman Asli

Emmii BJ

Pensiunan

Gerhana Matahari Total, Fenomena Alam yang Langka

Diperbarui: 8 Maret 2016   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Tempo.co"]GMT Juni 1983 masih menyisakan kenangan manis dan pahit dalam hidup ini ...

Manis karena bisa melihat gerhana mulai awal sampai akhir .... Dimana saat langit gelap gulita seperti malam hari, kita bisa melihat formadi bintang2 ysng tdk akan pernah bisa kita nikmati kembali dalam waktu yg lama karena posisi bintang tersebut selalu berada disisi siang bumi atau berada pada sisi yang sana dengan matahari ...

Pahit karena sempat kena marah dari ibu yang begitu khawatir anaknya akan mengalami kebutaan permanen seperti yang digembar gemborkan para ahli lewat televisi .... Sampai2 ada kepala desa yang memerintahkan seluruh warganya tidak boleh keluar rumah dan seluruh pintu dan jendela harus ditutup rapat2 ... 

Saat itu para ahli menjelaskan bahwa saat GMT maka pupil mata kita akan membesar, sehingga saat GMT selesai sinar matahari akan membuat Retina mata kita terbakar, tapi para ahli lupa bahwa munculnya kembali matahari juga perlahan lahan, sehingga pupil mata ciptaan Tuhan sudah mengecil kembali dengan cepat ... 

Setelah GMT berlalu, para ahli dengan gampangnya minta maaf .... Padahal akibat Kebodohan para ahli... masyarakat kehilangan kesempatan menikmati Fenomena alam yang sangat langka dan luar biasa...

Marilah kita bersama memberikan penjelasan yang benar pada rakyat ... Resiko melihat GMT tidak lebih besar dibandingkan saat kita melihat tukang las listrik yang sedang mengerjakan pagar rumah kita.

Jangan sampai rakyat kehilangan kesempatan yang langka untuk menikmati Fenomena Alam yg kuar biasa ini ...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline