Lihat ke Halaman Asli

Mengatasi Kakak Beradik yang Sering Berantem di Rumah

Diperbarui: 29 November 2016   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana cara mengatasi anak-anak yang suka berantem, padahal sesama adik dan kakak, padahal sesama saudara sekandung? Ini pertanyaan yang sering mengemukan dari orang tua yang memiliki anak-anak yang masih kecil bahkan remaja di rumahnya.

Merasa jengkel, kesal, marah, tersinggung, merasa dijahati, marasa dendam, iri, dengki, semuanya adalah penyakit hati yang menjangkiti kebanyakan anak-anak, antara adik dan kakak, antara sesama saudara sekandung, bahkan sampai terbawa sampai dewasa.

Seorang adik tampak begitu marah dan emosi manakala mainannya tersenggol oleh kakaknya dan jatuh, meskipun tidak rusak. Kata-kata kasar langsung keluar dari mulutnya, bahkan tidak jarang tangannya langsung melayang ke tubuh sang kakak. Merasa mendapatkan serangan yang menyakitkan, sang kakak pun membalas, dan terjadilah baku hantam dan pertengkaran antara keduanya. Sang adik menangis, merasa kesal dan marah, sang kakakpun merasa kecewa dan menangis juga. Suasana rumah menjadi gaduh, membuat tidak nyaman para penghuninya.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada ummatnya dengan nasihatnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut:

  1. Jangan kalian saling dengki.
  2. Jangan kalian saling menipu.
  3. Jangan kalian saling marah/kesal.
  4. Jangan kalian saling berpaling/sebel.
  5. Janganlah seorang dari kalian menyerobot barang yang hendak dibeli orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.
  6. Seorang muslim adalah saudara orang muslim yang lain.
  7. Dia tidak boleh menganiaya saudaranya.
  8. Dia tidak boleh menghinakannya.
  9. Dia tidak boleh mendustainya.
  10. Dan dia tidak boleh meremehkannya.
  11. Takwa itu disini, sambil beliau menunjuk dadanya tiga kali.
  12. Cukuplah seseoang menjadi jahat, manakala dia meremehkan saudaranya yang muslim.
  13. Setiap muslim diharamkan atas muslim yang lain yaitu: darahnya, hartanya dan kehormatannya.

Maka terapi untuk anak-anak yang sering berantem dengan saudaranya adalah sebagai berikut:

Pertama: Menanamkan pemahaman atas pentingnya memupuk rasa persaudaraan diantara mereka. Bahwa rasa persaudaraan yang terjalin dengan baik akan melahirkan banyak kebaikan, antara lain:

  1. Suasana rumah yang tenang dan harmonis akan mudah terwujud.
  2. Merasa betah dan nyaman bermain, bercengkerama, dan saling bersenda gurau.
  3. Perasaan aman dan tenteram antara sesama saudara.
  4. Terciptanya saling kerjasama dan kasih sayang.
  5. Saling membantu dan meringankan beban dan tugas masing-masing.

Kedua: Melatih dan merawat anak-anak untuk saling menjaga dan melindungi saudaranya dari sifat-sifat buruk yang dapat meracuni rasa persaudaraan diantara mereka, antara lain:

  1. Sifat iri
  2. Sifat menipu
  3. Sifat marah/jengkel/kesal
  4. Sifat berpaling/sebel
  5. Sifat menyakiti
  6. Sifat menghina
  7. Sifat membohongi
  8. Sifat meremehkan
  9. Sifat melukai/membunuh
  10. Sifat mencuri
  11. Sifat mencemarkan nama baik/kehormatan

Ketiga: Menanamkan rasa kasih sayang dan persaudaraan diantara sesama kakak dan adik dengan cara-cara sebagai berikut:

  1. Seorang kakak harus berusaha menyayangi adiknya, dan begitupun sebaliknya.
  2. Mencari seribu alasan untuk memaafkan saudaranya, apabila kedapatan melakukan perbuatan yang mengecewakannya.
  3. Mencari seribu satu cara untuk menyenangkan dan menggembirakan saudaranya.
  4. Saling memberi hadiah.
  5. Saling memberi senyum, sapa dan salam dengan penuh kesantunan dan kasih sayang.

Keempat: Berdoa. Cara keempat ini adalah kunci sukses untuk terlaksananya tiga cara diatas. Segala upaya dan ikhtiar manusia, tidak akan berhasil tanpa bantuan dan keputusan Allah Yang Maha Kuasa. Allah SWT akan mengabulkan segala doa yang dilakukan dengan penuh ratapan dan kesungguhan. Diantara ungkapan doa agar anak-anak di rumah terhindar dari segala permusuhan dan tertanam rasa kasih sayang persaudaraan diantara mereka adalah sebagai berikut:

“Ya Allah Yang Maha Pengampun. Sungguh banyak kesalahan dan kelalaian yang kami lakukan. Karenanya, ampunilah segala dosa dan kesalahan kami.”

“Ya Allah Yang Maha Penyayang. Jangan Engkau biarkan kami walau hanya sekejap. Sungguh kami sangat membutuhkan pertolongan dan kasih sayang-Mu.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline