Lihat ke Halaman Asli

Elyzabeth SylvianaGirsang

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP 2022

Edukasi Kesehatan Reproduksi: Lahirkan Promotor Kesehatan Kelompok Remaja Dusun Mrunten Wetan

Diperbarui: 5 Maret 2022   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu isu kesehatan yang harus mendapat perhatian adalah mengenai kesehatan reproduksi, khususnya pada kalangan remaja. Pada kenyataannya, pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi di kalangan masyarakat pada umumnya masih tabu. Hal ini kurang menjadi bahasan sehingga mengakibatkan kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi. Tidak semata-mata membahas seks dan gender, kesehatan reproduksi juga membahas mengenai penyakit menular seksual.

Berdasarkan hasil Survei dan Kesehatan (INFODATIN) didapat hasil bahwa sebesar 34% remaja laki-laki dan 33% remaja perempuan sudah berpacaran pertama kali pada usia di bawah 15 tahun. Pada masa remaja terjadi perubahan dan pertumbuhan baik secara biologis, intelektual dan psikologis serta rasa ingin tahu yang besar, namun belum memiliki keterampilan hidup yang cukup. Oleh karena itu dikhawatirkan berpacaran pada usia tersebut berisiko mengarah kepada cara berpacaran yang tidak sehat, salah satu contohnya adalah hubungan seks di luar nikah. Banyak akibat dan risiko yang dapat ditimbulkan dari seks di luar nikah, seperti kehamilan di luar pernikahan yang berakibat pada pernikahan usia muda serta penyakit menular seksual.

Oleh karena hal ini begitu penting untuk diketahui remaja, maka dari itu, Tim KKN Tematik UNDIP 2022 di Dusun Mrunten Wetan menyelenggarakan edukasi di kelompok remaja dusun setempat. Kegiatan di lakukan pada Selasa, 15 Februari lalu. Dengan sasaran program adalah perwakilan dari anggota kelompok remaja. Kegiatan diawali dengan memberikan materi terlebih dahulu mengenai kesehatan reproduksi, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Tujuan dilakukannya edukasi ini adalah agar masalah kesehatan reproduksi mendapat perhatian di kalangan remaja dan tidak menjadi hal yang tabu lagi, sehingga mereka dapat meningkatkan derajat kesehatannya melalui edukasi ini serta menggali informasi positif mengenai kesehatan reproduksi. Dengan harapan sasaran program dapat menjadi promotor kesehatan khususnya kesehatan reproduksi di kelompok remaja setempat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline