Lihat ke Halaman Asli

Bercerita Menggunakan Visual

Diperbarui: 21 April 2019   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: http://mammothinfographics.com/why-infographics


Manusia sudah berkomunikasi selama kurang lebih 30.000 tahun dan komunikasi tertulis baru dikembangkan serta digunakan sekitar 7.000 tahun yang lalu. Selebihnya? Manusia menggunakan visual seperti gambar tangan dan lukisan untuk menyampaikan pesan. 

Di era new media ini, bercerita menggunakan visual tidak hanya menjadi lebih terlihat bagus tetapi juga memudahkan pembaca untuk memproses informasi yang disampaikan. Visual membuat informasi menjadi lebih lengkap dan tidak hanya mengandalkan imajinasi pembaca.

Apa itu Visual Storytelling?

Bercerita secara lisan maupun tulisan mungkin sudah biasa dilakukan. Tetapi dengan menggunakan visual, sebuah cerita jadi lebih mudah untuk dipahami. Menurut Visual Storytelling: A Brief Practical Guide, bercerita dengan visual seperti gambar, foto, video, simbol, warna dan lain-lain mengilustrasikan sebuah informasi sehingga menarik perhatian pembaca. Visual storytelling tidak hanya berupa tulisan yang terlihat indah dan menghibur tetapi juga menjelaskan apa yang ada di dalam sebuah teks atau pesan.

Elemen dan Teknik Visual Storytelling

Seorang pencerita harus fokus dengan kegiatan bercerita yang dilakukan. Konten yang disajikan cukup penting tetapi visual yang akan ditampilkan juga sama pentingnya. 

Teknik-Teknik Visual Storytelling

1. Monomyth: bercerita tentang perjalanan dan menyampaikan pesan moral dari perjalanan tersebut (seperti cerita pahlawan dan mitos).

2. The Mountain: seperti Teknik bercerita pada umumnya, cerita bermula dari bawah kemudian ada konflik yang meningkat dan pada akhirnya mencapai klimaks dan turun kembali. Jalan cerita mirip dengan Teknik Monomyth tetapi tidak selalu berakhir menyenangkan. 

3. Nested Loops: menggunakan beberapa cerita sampingan untuk menjelaskan jalan cerita yang utama. Pada akhirnya bias menjelaskan mengapa tokoh menngambil keputusan tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline