Salatiga. Latihan yang terarah dan berkelanjutan sangat diperlukan dalam membentuk dan mengasah naluri prajurit dan kemampuan satuan yang handal dan profesional. Oleh karena itu, jadikan latihan sebagai kebutuhan dan hoby, jangan justru latihan dianggap sebagai beban atau siksaan. Demikian penekanan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman pada acara penutupan latihan Gladi Posko Korem 073/MKT di Salaiga Rabu (13/9/2017)
Lebih lanjut Pangdam menekankan, jadikan ilmu dan teknik yang diperoleh selama latihan penanggulangan bencana sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas yang sebenarnya. Output dari latihan adalah rencana kegiatan/operasi bagi satuan jajaran Korem 073/MKT yang sewaktu-waktu dapat berubah menjadi perintah operasi.
Tidak sampai disitu saja, Pangdam juga berharap agar Danrem melatih dan menguji rencana kegiatan ke satuan jajaran Korem 073/MKT. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana kesiapan satuan jajaran dalam merespon dan menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya sesuai dengan materi yang telah dilatihkan. Dengan demikian apabila rencana kegiatan/operasi sewaktu-waktu berubah menjadi perintah operasi maka, satuan jajaran dapat segera mengambil tindakan yang tepat, cepat, efektif dan efisien.
"Tingkatkan koordinasi dan lakukan sinkronisasi dengan seluruh aparat yang tergabung dalam penanggulangan bencana agar tercipta kesamaan dalan berbuat dan bertindak sehinga penangananan penanggulangan bencana berjalan dengan efektif dan efisien. Sosialisasikan setiap rencana dan protap yang telah dibuat bersama serta tingkatkan kewaspadaan".
Turut hadir pada acara penutupan gladi posko Korem 073/MKT, Danrem 071/WK, Danrem 073/MKT, Danrindam IV/Diponegoro, Kasiopsrem 072/PMK, Kapendam IV/Diponegoro dan Wali Kota Salatiga.