Lihat ke Halaman Asli

2 Fokus Utama Modernisasi Pertanian di Era Revolusi Industri 4.0

Diperbarui: 6 Mei 2019   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Dengan kondisi alam yang mendukung, hamparan yang luas, keanekaragaman hayati yang melimpah dan iklim tropisnya yang mendukung untuk menanam sepanjang tahun sewajarnya mampu membangkitkan negara Indonesia menjadi negara yang makmur.

Sebagai negara agraris, hingga kini mayoritas penduduk Indonesia masih memanfaatkan sumber daya alam untuk menunjang kebutuhan hidupnya, salah satunya ialah dengan menggantungkan hidup pada sektor pertanian. 

Adanya hal tersebut, sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting, karena sebagai penghasil pangan bagi penduduk yang jumlah tiap tahunnya selalu bertambah.

Meski lahan pertanian berkurang akibat pembangunan yang ada hal ini tidak menyurutkan langkah untuk mewujudkan pembangunan Indonesia pada sektor pertanian. 

Pasalnya dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Kementerian Pertanian berhasil menurunkan inflasi bahan makanan, mendongkrak ekspor pertanian, meningkatkan investasi pertanian dari deregulasi, produksi pertanian juga mendongkrak PDB (produk domestik bruto) sektor pertanian, daya beli petani menguat dengan NTUP (Nilai Tukar Usaha Pertanian) dan NTP (Nilai Tukar Petani) naik, pertanian juga mengentaskan masyarakat dari kemiskinan perdesaan, serta revolusi mental reformasi birokrasi dengan penghargaan anti gratifikasi dari KPK.

Meski begitu sektor pertanian masih menghadapi berbagai tantangan yang akan terus berunculan seiring dengan perkembangan jaman. 

Oleh karena itu perlu adanya persiapan dalam menjawab tantangan yang ada, salah satunya dengan modernisasi pertanian yang penting dalam mencapai target swasembada pangan berkelanjutan. Dimana modernisasi pada bidang pertanian memiliki 2 fokus utama yaitu pada modernisasi alat mesin pertanian serta regenerasi petani.

Modernisasi dibidang alat mesin pertanian dapat dilakukan dengan menyadarkan para petani agar mau menggunakan alat mesin pertanian yang lebih modern yang sudah ada sekarang. Hal ini tak lain untuk meningkatkan hasil produktivitas yang lebih berkualitas serta untuk menekan biaya pengeluaran. 

Sebagai contoh, ketika para petani masih menggunakan metode tradisonal ketika memanen padi, maka akan banyak rendemen atau gabah padi yang hilang ketika dipanen. Berbeda ketika para petani beralih menggunkan alat mesin pertanian modern combine harvester dimana mesin ini memiliki fungsi untuk menuai, merontokkan dan menampi. 

Dengan menggunakan combine harvester tanaman yang masih berdiri akan terpotong yang selanjutnya tanaman tersebut akan disalurkan ke silinder kemudian gabah yang ada akan dirontokkan dari tangkai atau batang yang selanjutnya akan dipisahkan antara gabah dan jerami. 

Terakhir gabah akan dibersihkan dengan cara membuang gabah kosong dan benda asing yang ikut masuk dengan begitu gabah yang dihasilkan akan lebih banyak dan kualitasnya pun akan lebih baik. Dengan begitu biaya produksi bisa lebih ditekan dan penghasilan para petani bisa bertambah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline